Dalam suatu
reaksi adisi (penghilangan ikatan rangkap/reaksi penambahan), ikatan phi akan
diputus dan dipasang electron ikatannya akan digunakan untuk membentuk dua buah
ikatan sigma.
C = C C – C
Senyawa yang mengandung ikatan phi biasanya
mempunyai energy yang lebih tinggi daripada senyawa padanannya yang hanya
mengandung ikatan sigma oleh karena itu, suatu reaksi adisi biasanya
berlangsung eksoterm.
Ikatan ganda dua dan ganda tiga dengan mudah akan
bereaksi dengan molekul halide (X2) atau dengan hydrogen halide (HX)
pada suhu kamar. Brom merupakan reagen yang paling baik untuk menguji ikatan
tak jenuh karena hilangnya warna brom sesudah bereaksi dengan ikatan jenuh
mudah diamati. Ikatan ganda dua juga bereaksi dengan KMnO4 sehingga
menghasilkan diol yang ditandai dengan hilangnya warna ungu dari permanganate.
(Penuntun Praktikum Kimia Organik I).
Seperti asam, klor dan brom mengadisi ikatan
rangkap karbon-karbon dan ikatan ganda tiga. Suatu uji laboratorium yang lazim
mengenai adanya ikatan rangkap atau ganda tiga dalam suatu senyawa yang tak
diketahui struktur ialah dengan mereaksikan senyawa itu dengan larutan encer Br2
dalam CCl4. Reagensia penguji berwarna coklat, wara coklat
kemerahan (dari Br2); hilangnya warna ini menunjukkan bahwa uji ini
positif. Hilangnya warna larutan Br2/CCl4 oleh suatu
senyawa anu adalah sugestif, tetapi bukan
bukti definitive, bahwa keton dan fenol juga menghilangkan warna larutan Br2/CCl4.
CH3CH = CHCH3 + Br2 CH3CH
- CHCH3
2-butena merah 2,3-dibromobutana
tak berwarna
2-butuna merah Br Br
2,2,3,3-tetrabromobutana
tak berwarna
F2
maupun I2 bukanlah reagensia yang berguna dalam reaksi adisi alkena.
Fluor bereaksi dengan meledak dengan senyawa organic. Iod memang mengadisi
ikatan rangkap, tetapi produk 1,2-diodo tidak stabil dan melepaskan I2
untuk membentuk kembali alkena.
R2Cl
– ClR2 ← R2C
= CR2 + I2
Oleh
karena itu reaksi adisi yang ini hanyalah umum untuk klor dan brom. Alkena yang
lebih tersubstitusi akan lebih reaktif terhadap X2 daripada alkena
yang berkurang tersubstitusi. Urutan kereaktifannya sama dengan urutan terhadap
HX.
CH2 = CH2
RCH = CH2 R2C
= CH2 R2C =
CHR R2C = CR2
naiknya
reaktivitas terhadap adisi X2 atau HX
(Fessenden & Fessenden : 400 –
401)
Alkena
atau olefin dalam Kimia Organik adalah hidrokarbon tak jenuh dengan sebuah
ikatan rangkap dua antara karbon. Alkena asiklik yang paling sederhana, yang
membentuk satu ikatan rangkap dan tidak berikatan dengan gugus fungsional
manapun, maka akan membentuk suatu kelompok hidrokarbon dengan rumus umum CnH2n.
Alkena
yang paling sederhana adalah etena, atau etilena (C2H4).
Senyawa aromatic sering kali juga digambarkan seperti alkena siklik, tapi
struktur dan ciri-ciri
mereka berbeda sehingga tidak
dianggap sebagai alkena.
Tatanama IUPAC
Untuk
mengikuti tatanama IUPAC, maka seluruh alkena memiliki nama yang diakhiri –ena.
Pada dasarnya, nama alkena diambil dari nama alkana dengan menggantikan akhiran
–ana dengan –ena. C2H6 adalah alkana bernama etana
sehingga C2H4 diberi nama etena.
Pada
alkena yang memiliki kemungkinan rangkap dibeberap tempat, digunakan penomoran
dimulai dari ujung yang terdekat dengan ikatan tersebut sehingga atom karbon
pada ikatan rangkap bernomor sekecil mungkin untuk membedakan isomernya.
Contohnya adalah 1-heksena dan 2-heksena. Penamaan cabang sama dengan alkana.
Pada
alkena yang lebih tinggi, dimana terdapat isomer yang letaknya berbeda dengan
letak ikatan rangkap, maka system penomoran berikut ini dipakai :
1. Penomoran
rantai karbon terpanjang dilihat dari ujung yang terdekat dengan ikatan
rangkap, sehingga atom karbon pada ikatan rangkap tersebut mempunyai nomor
sekecil mungkin.
2. Ketahui
letak ikatan rangkap dengan letak karbon rangkap pertamanya.
3. Penamaan
rantai alkena itu mirip alkana.
4. Beri
nomor pada atom karbon, diketahui letak lokasi dan nama gugusnya, ketahui letak
ikatan rangkap, lalu terakhir namai rantai utamanya.
Notasi
Cis-Trans
Dalam sebuah kasus khusus pada
alkena dimana 2 atom dapat dipakai. Jika gugus sejenis terletak pada tempat
yang sama dari ikatan rangkap, maka disebut
sebagai (cis-). Jika gugus sejenis terletak
bersebrangan, maka disebut sebagai (trans). (http :
//id.wikipedia.org/wiki/Alkena)
Sifat
Fisis Alkena
Sifat fisis alkena sama seperti
sifat alkana, antara lain tidak larut dalam air. Besarnya titik didih beberapa
senyawa alkena diberikan pada table berikut.
Suku ke
|
n
|
Rumus molekul
|
Nama
|
Tf (oC/atm)
|
m (mol dalam gr)
|
2
|
2
|
C2H4
|
Etena
|
-104
|
28
|
3
|
3
|
C3H6
|
Propena
|
-48
|
42
|
4
|
4
|
C4H8
|
1-butena
|
-6
|
56
|
5
|
5
|
C5H10
|
1-pentena
|
30
|
70
|
6
|
6
|
C6H12
|
1-heksena
|
63
|
84
|
7
|
7
|
C7H14
|
1-heptena
|
93
|
98
|
8
|
8
|
C8H16
|
1-oktena
|
122
|
112
|
9
|
9
|
C9H18
|
1-nonena
|
146
|
126
|
10
|
10
|
C10H20
|
1-dekena
|
171
|
140
|
Sifat
Kimia Alkena
1. Dengan
jumlah C yang sama, alkena lebih reaktif disbanding dengan alkana.
2. Reaksi
adisi, mengubah ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal dengan
menambah atom lain.
a. Adisi
alkena dengan hydrogen
b. Adisi
alkena dengan halogen (F2, Cl2, Br2, I2)
c. Adisi
alkena dengan asam halide (HF, HCl, HBr, HI)
Berlaku hukum
Markovnikov, atom H dari hydrogen halide masuk ke atom C rangkap mengikat atom
H lebih banyak.
d. Polimerisasi,
adalah penggabungan molekul-molekul kecil (monomer) menjadi molekul besar
(polimer). Pada reaksi polimerisasi, molekul alkena saling menjenuhkan.
Kegunaan Alkena
-
Dapat digunakan untuk obat bius
(dicampur dengan O2)
-
Untuk memasakkan buah-buahan
-
Sintesis zat lain (gas alam, minyak
bumi, etanol)
(http
: kimia-asyik.blogspot.com/2010/04/sifat-sifat-alkena.html)
Semoga bermanfaat. Bantu kami dengan klik iklan dibawah ini,, terimakasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar