Februari 16, 2013
HASIL KALI KELARUTAN
7:44:00 AM
| Diposting oleh
Unknown
|
Dalam
kehidupan sehari-hari, kita tentunya pernah menemukan zat-zat yang larut dalam
air dan yang tidak larut dalam air. Gula, garam, vetsin merupakan beberapa
contoh zat yang larut dalam air. Sedangkan kloroform (CHCl3),
benzena (C6H6), heksan (C6H14)
merupakan contoh zat yang tidak larut dalam air. Mengapa ada zat yang larut
dalam air dan ada yang tidak larut dalam air ?
Air merupakan pelarut polar, sehingga dapat melarutkan
zat yang bersifat polar pula. Selain kepolaran, faktor lain yang menyebabkan suatu zat
dapat/tidak dapat larut dalam air adalah adanya ikatan hidrogen. Zat-zat yang dalam
air dapat membentuk ikatan hidrogen, biasanya larut dalam air. Adapun diantara
zat-zat yang dapat larut dalam air, ada yang mudah sekali larut dan ada pula
yang sukar larut. Dalam modul ini akan dibahas kelarutan suatu zat, hasil kali
kelarutan,pengendapan, pengaruh ion senama, hubungan Ksp dan pH.
Kesetimbangan dalam larutan jenuh/garam yang sukar larut
Pada larutan elektrolit, zat – zat terlarut
terionisasi dan menghasilkan kation dan anion. Jika keadaan lewat jenuh, akan
terdapat padatan yang tidak larut. Antara ion – ion yang di hasilkan dan
padatan tidak larut. Contoh :
AgCl(s) XAy+(aq) + YBx-(aq)
Ksp = [Ay+]x [Bx-]y
Kelarutan Dalam Air (s)
Kelarutan
suatu zat dalam zat adalah konsentrasi maksimum zat di dalam air saat tercapai
keadaan tepat jenuh, pengaruh ion sejenis.
Contoh
:
AxBy(s)
xAy+(aq)
+ yBx-(aq)
Ksp =
[Ay+]x [Bx-]y
Pengaruh Ion Senama
Jika
AgCl di masukkan ke dalam AgNO3, berarti sebelum terbentuk ion Ag+
dan ion Cl-, dalam larutan sudah terdapat ion Ag+ dari
AgNO3. Ion Ag+ yang sudah ada dalam larutan di sebeut ion
senama. Menurut asas kesetimbangan, keberadaan ion senama akan mempengaruhi
reaksi kesetimbangan.
AgCl(s) Ag+(aq)
+ Cl-(aq)
Jika
dalam larutan sudah terdapat Ag+ atau sudah terdapat Cl-,
reaksi yang ke kanan akan sukar, berarti elektrolit akan semakin sukar larut.
Hubungan pH dan Ksp
Beberapa
senyawa asam dan basa sukar larut di dalam air dan membentuk larutan dengan pH
jenuh. Besarnya pH jenuh ini sesuai dengan banyaknya ion H+ dan ion
OH- yang terlarut. Konsentrasi ini sangat tergantung pada besarnya
harga Ksp sehingga kelarutan semakin besar. pH larutan asam akan semakin kecil,
sedangkan pH larutan basa akan semakin besar. Konsentrasi ion H+
atau konsentrsai ion OH- dapat di tentukan dengan cara menghitung
harga kelarutan dalam air.
Ksp dan Reaksi Pengendapan
Berdasarkan
harga Ksp dapat di ketahui apakah larutan sudah jenuh, belum jenuh, Ksp adalah
nilai maksimum dari hasil konsentrasi ion – ion yang terdapat dalam suatu
larutan.
Berdasarkan
Ksp kita dapat meramalkan terjadinya endapan dalam suatu larutan dengan
membandingkan hasil kali ion – ion penyusun (QC) dengan nilai Ksp.
Jika QC < Ksp = Larutan belum jenuh, ion –
ion masih larut atau belum mengendap.
Jika QC = Ksp = Larutan tepat jenuh, ion –
ion akan mengendap.
Jika QC > Ksp = Larutan lewat jenuh, ion –
ion sudah membentuk endapan.
(http://kimia-asyik.blogspot.com/2010/02/kelarutan-dan-hasil-kali-kelarutan.html)
Apabila suatu zat kita
larutkan ke dalam suatu pelarut, ternyata ada yang mudah larut
(kelarutannya besar), ada yang sukar larut (kelarutannya kecil), dan ada
yang tidak larut (kelarutannya dianggap nol). Sebenarnya, tidak ada zat
yang tidak larut dalam pelarut. Misalnya, dalam pelarut air semua zat (termasuk
logam) dapat larut, hanya saja kelarutannya sangat kecil. Jika suatu zat
terlarut dalam pelarut sangat sedikit, misalnya kurang dan 0,1 gram zat
terlarut dalam 1.000 gram pelarut, maka zat tersebut kita katakan tidak larut (insoluble).
Di sini, kita akan membicarakan zat padat yang sedikit kelarutannya dalam air.
Jika suatu zat padat,
contohnya padatan PbI2, kita larutkan ke dalam air maka
molekul-molekul padatan PbI2 akan terurai, selanjutnya melarut dalam
air. Untuk melarutkan PbI2 ke dalam air akan ada dua proses yang
berlawanan arah (proses bolak-balik), yaitu proses pelarutan padatan PbI2
dan proses pembentukan ulang padatan PbI2 . Mula-mula, laju
pelarutan padatan PbI2 sangat cepat dibandingkan dengan laju
pembentukan ulang padatan tersebut. Makin lama, konsentrasi PbI2
yang terlarut meningkat dengan teratur dan laju pembentukan ulang padatan juga
meningkat. Pada saat laju pelarutan padatan PbI2 sama dengan
pembentukan ulang padatan, proses yang saling berlawanan arah tersebut kita
katakan berada dalam kondisi kesetimbangan .
Pada kondisi kesetimbangan
ini, larutan PbI2 pada kondisi tepat jenuh. Jumlah PbI2
yang dapat larut sampai dengan tercapainya kondisi tepat jenuh dinamakan kelarutan
PbI2 . Secara umum, pengertian kelarutan suatu zat dalam air adalah
batas maksimum dari jumlah suatu zat yang dapat larut dalam sejumlah tertentu
air.
PbI2 melarut
dalam air dalam bentuk ion Pb2+ dan 2 ion I-, sehingga
proses kesetimbangan PbI2 dalam air merupakan kesetimbangan ionisasi
PbI2 dalam air, yaitu sebagai berikut :
PbI2(s) Pb2+ (aq)
+ 2I- (aq)
Dalam larutan PbI2
jenuh terdapat reaksi ionisasi PbI2 dalam keadaan setimbang. Tetapan
kesetimbangan ini kita namakan tetapan hasil kali kelarutan (solubility
product constant) dan disimbolkan dengan Ksp .
Persamaan tetapan kesetimbangan PbI2
:
Kc
Kc [PbI2] = [Pb2+]
[I-]2
Persamaan tetapan hasil
kali kelarutan (Ksp) adalah sebagai berikut.
Ksp =
[Pb2+] [I-]2
Dari persamaan Ksp di
atas dapat kita nyatakan pula bahwa nilai dari Ksp merupakan perkalian
dari ion-ion yang melarut dipangkatkan dengan koefisien masing-masing. Besarnya
nilai hasil kali kelarutan mencerminkan mudah atau tidaknya larutan elektrolit
larut dalam air.
(http://sahri.ohlog.com/kelarutan-dan-hasil-kali.oh85096.html)
Pengaruh
pH terhadap kelarutan basa yang sukar larut
Pada umumnya basa mudah
larut dalam larutan asam, tetapi sebaliknya akan sukar larut dalam larutan
basa. Jika ke dalam larutan basa ditambahkan asam, maka konsentrasi ion H+
akan bertambah dan konsentrasi ion OH- akan berkurang. Jika ion OH-
berkurang maka kelarutannya juga akan berkurang.Jika larutan ditambahkan basa,
maka konsentasi OH- akan bertambah sehingga kelarutannya juga akan
bertambah.Pengaruh pH terhadap garam yang sukar larut Barium karbonat (BaCO3)
merupakan salah satu endapan yang sukar larut dalam air, tetapi jika
ditambahkan asam klorida (HCl) kepada larutan yang mengandung endapan BaCO3,
maka keseimbangan berikut ini akan terjadi dalam larutan:
Mula - mula BaCO3 terurai menjadi
ion-ionnya :
BaCO3(s) Ba2+ (aq) + CO32-
(aq)
Ketika
ditambahkan asam klorida, maka akan terjadi reaksi antara ion H+
dari HCL dengan ion CO3- dari BaCO3.
Pengaruh
suhu
Apa
yang terjadi jika gula dilarutkan dalam air teh yang dingin dan panas? Gula
dalam air panas akan cepat melarut dibandingkan dalam air yang dingin. Dengan
demikian, suhu akan mempengaruhi proses melarutnya suatu zat. Jika suhu
dinaikan maka kelarutan suatu zat dalm suatu pelarut akan lebih cepat tercapai.
Reaksi
Pengendapan
Suatu
ion dapat dipisahkan larutannya melalui reaksi pengendapan. Misalnya, ion Ca2+
yang terdapat di dalam air sadah dapat dipisahkan dengan penambahan Na2CO3.
pada penambahan Na2CO3, ion Ca2+ akan bereaksi
dengan ion CO32- membentuk CaCO3. CaCO3
adalah garam yang sukar larut dalam air, sehingga mengendap dan dapat
dipisahkan.
Ca2+ (aq) + CO(aq) ⇄ CaCO3(s)
(http://www.wordpress.com/default/kelarutan-dan-hasil-kali-kelarutan.html)
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
.:: Search
.:: Koleksi e-Book
- Physics for scientists and engineers (6ed , Thomson, 2004)
- Fundamentals of Physics
- Fundamentals of physics 9th edition by jearl walker david halliday
- Fundamentals Of Physics 8E (Halliday) Instructors Solution Manual
- Vogels quantitative chemical analysis 5th edition
- Vogel elementary quantitative organic analysis
- Modern analytic chemistry
- Vogels text book of macro and semimicro qualitative inorganic analysis 5th ed
- anorganik_1
- A text book of inorganic chemistry by k newton friend
- Ebook inorganic chemistry pearson miessler tarr 3rd edition
- Students general organic and natural product chemistry
- Wyatt organic synthesis strategy and control
- Writing reaction mechanisms in organic chemistry elsevier
- Vogels text book of practical organic chemsitry
- Vogel arthur a text book of practical organic chemistry
- The art of problem solving in organic chemistry
- Quickstudy organic chemistry reactions
- Quickstudy organic chemistry fundamentals
- Outline of organic chemistry
- Organic chemistry 4th ed paula bruice
- Organic chemistry 2000 oxford clayden
- Organic chemistry morrison boyd
- Organic chemistry by solomon and fhryle 10th ed
- Organic chemistry by john mcmurry
- Kimia organik i jilid 1
- Keynotes in organic chemistry
- Experiments in organic chemistry by fieser 2nd ed
- Dean handbook of organic chemistry 2nd edition
- Basic principles of organic chemistry by john d roberts
- organic chemistry
- guidebook to mechanism in organic chemistry
- atkins_physical_chemistry 8e solutions manual
- biokimia_lehninger
- Vogel elementary quantitative organic analysis
- Bio Kimia Lehninger
.:: Download
- Materi PIL PSBM_SUKUNAN
- Tugas ppt KO karbohidrat
- Makalah PE Glabol Warming
- Makalah PE Biodiesel
- Makalah PE Nuklir
- Makalah PE Bioetanol
- Makalah PE Sel Surya
- Makalah PE Biomassa
- Materi Kuliah KO keynotes
- Materi kuliah KO protein 2
- Materi kuliah KO amina dan amida
- Materi Kuliah KO lipid 3
- Materi KO lipid 2
- Materi Kuliah KO clayden
- Materi Kuliah KO lipid
- Materi Kuliah DKA titrasi kompleksometri
- Materi Kuliah DKA analisa DO
- Materi kuliah KO Karbohidrat
- Materi kuliah titrasi redoks
- Materi kuliah titrasi pengendapan
- Materi kuliah Struktur padatan
- Materi kuliah Amina dan Amida
- makalah PE sel surya
- makalah PE energi
- makalah PE panas bumi
- makalah PE migas
- makalah PE batu bara
- bilangan oksidasi nitrogen
- kekuatan asam dalam medium air
- efek ion bersamaan
- stoikiometri reaksi logam dengan garam
- fotokimia reduksi ion besi(III)
- pemurnian bahan melalui rekristalisasi
- pembuatan kalium nitrat
- efek ion bersamaan
- Laporan praktikum identifikasi gugus fungsi
.:: Followers
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar