Oktober 20, 2012

Kimia dan Lingkungan



Dalam dua pertiga pertama abad ke-20, kimia dilihat oleh masyarakat sebagai sains masa depan. Potensi produk kimia untuk memperkaya masyarakat tampak tak terbatas. Lalu semakin lama, aspek negatifnya mulai terlihat terutama dalam pikiran masyarakat. Pembuangan limbah kimia di Tempat Pembuangan Sampah yang terbatas menghasilkan masalah lingkungan dan kesehatan yang mengkhawatirkan. Penggunaan obat-obatan yang sah untuk penyakit tertentu dinodai dengan penyalah gunaan obat-obatan ini, terutama obat-obatan yang berkaitan dengan kejiwaan. Akibatnya, sekarang istilah “kimiawi” mengalami peyorasi dan bermakna negatif. Orang awam merasa kalau sesuatu yang menggunakan zat kimia adalah sesuatu yang tidak lebih baik daripada sesuatu yang alami.
Mudah bagi orang awam untuk meremehkan peran kimia dalam masyarakat modern. Namun sesungguhnya, zat kimia adalah hal mendasar bagi masyarakat. Mulai dari sandang, pangan hingga papan. Bahan bakar minyak dunia semakin sedikit, begitu juga bahan bakar fosil lainnya seperti gas alam dan batu bara. Zat kimia dan proses kimia baru sangat diperlukan untuk menjadi sumber energi alternatif bagi masyarakat di masa depan. Sebagai contoh, perubahan energi matahari menjadi energi listrik, sangat bertopang pada penemuan di bidang kimia. Zat-zat kimia yang murah untuk menjadi panel surya misalnya. Solusi pada masalah lingkungan dan polusi sekarang tidak dapat diperoleh tanpa pengetahuan kimia. Dengan kata lain, masalah kimia harus diselesaikan secara kimia pula. Dengan memahami kimia, kita semakin memahami perilaku material alami maupun buatan dan menemukan zat yang akan membantu generasi masa depan agar lebih baik hidupnya dan mampu mengatasi masalah hidupnya dengan lebih baik.
Kemajuan di bidang kimia tidak lagi diukur dengan ekonomi dan harta. Penemuan dan pembuatan zat kimia baru harus terus dikembangkan agar dapat dijangkau masyarakat namun juga ramah lingkungan. Adanya dampak zat baru pada lingkungan sekarang dapat diperiksa sebelum dilakukan produksi besar-besaran. Kesesuaian lingkungan sekarang juga menjadi syarat utama bahan baru yang akan dibuat. Sebagai contoh, senyawa yang mengandung karbon yang berikatan seluruhnya dengan klor dan flor, yang dinamakan klorofluorokarbon (atau Freon). Pada awalnya ditemukan, ia dipandang ideal untuk digunakan masyarakat. Ia tidak beracun, tidak dapat terbakar dan sangat stabil. Sifat ini membawa zat ini digunakan dalam berbagai produk sehari-hari seperti pembersih, pendingin dan pendorong dalam penyimpan aerosol. Waktu terus berjalan, dan senyawa ini meluruh di atmosfer atas. Hasil peluruhannya justru menghancurkan ozon di stratosfer. Akibatnya, klorofluorokarbon sekarang sangat dibatasi penggunaannya. Walau begitu, mustahil dengan pengetahuan kita sekarang, untuk mengambil kembali jumlah yang sudah kita buang ke atmosfer sana.
Masalah klorofluorokarbon menunjukkan betapa sulitnya mengantisipasi dampak keseluruhan zat baru pada lingkungan. Ahli kimia bekerja untuk mengembangkan metode baru penialaian dampak, dan teori kimia yang ada berusaha memberikan alatnya. Saat sebuah zat telah ditemukan berbahaya pada keseimbangan ekologi yang ada, menjadi tanggung jawab bagi ahli kimia untuk menemukan zat tersebut dan menetralisasinya, membatasi kerusakan yang bisa ia berikan atau membuangnya dari lingkungan seluruhnya. Akhir abad ke-20 ini kita menyaksikan banyak penemuan baru di bidang kimia, baik dari produk maupun proses. Efek berbahaya dari beberapa zat kimia lama kemudian di batasi. Tapi secara keseluruhan, tidak diragukan lagi kalau pengaruh kimia pada masyarakat jauh lebih besar daripada dampak negatifnya.

0 komentar:

.:: Search

.:: Jurnal

Science Direct

.:: LibGen

http://libgen.org/scimag/

.:: Facebook

.:: Koleksi e-Book

.:: Followers

.:: Traffic

Diberdayakan oleh Blogger.