Oktober 30, 2012
LARUTAN STANDAR PRIMER DAN SEKUNDER
10:04:00 AM
| Diposting oleh
Unknown
|
Larutan standar
primer yaitu larutan dimana dapat diketahui kadarnya
dan stabil
pada proses penimangan, pelarutan, dan penyimpanan.
Adapun
syarat – syarat larutan baku primer :
-Mempunyai
kemurnian yang tinggi
-Rumus molekulnya
pasti
-Tidak
mengalami perubahan selama penimbangan
-Berat
ekivalen yang tinggi (Agar kesalahan penimbangan dapat
diabaikan)
-Larutan
stabil didalam penyimpanan
Larutan
standar primer adalah larutan standar yang konsentrasinya diperoleh dengan cara
menimbang.
- Arsen trioksida (As2O3) dipakai untuk membuat larutan natrium arsenit NaASO2 yang dipakai untuk menstandarisasi larutan natrium periodat NaIO4, larutan iodine I2, dan cerium (IV) sulfat Ce(SO4)2.
- Asam bensoat dipakai untuk menstandarisasi larutan natrium etanolat, isopropanol atau DMF.
- Kalium bromat KBrO3 untuk menstandarisasi larutan natrium tiosulfat Na2S2O3.
- Kalium hydrogen phtalat (KHP) dipakai untuk menstandarisasi larutan asam perklorat dan asam asetat.
- Natrium Karbonat dipakai untuk standarisasi larutan H2SO4, HCl dan HNO3.
- Natrium klorida (NaCl) untuk menstandarisasi larutan AgNO3
- Asam sulfanilik (4-aminobenzene sulfonic acid) dipakai untuk standarisasi larutan natrium nitrit.
Larutan standar
sekunder yaitu larutan dimana konsentralisinya ditentukan dengan jalan pembekuan dengan
larutan
atau secara
langsung tidak dapat diketahu kadarnya dan kestabilannya
didalam
proses penimbangan, pelarutan dan penyimpanan.
Adapun
syarat – syarat larutan baku sekunder :
-Derajat
kemurnian lebih rendah daripada larutan baku primer
-Berat
ekivalennya tinggi
-Larutan
relatif stabil didalam penyimpanan
SATUAN
KONSENTRASI pada LARUTAN
Larutan adalah campuran serba sama antara komponen zat terlarut dan
komponen pelarut. Hubungan kuantitatif antara zat terlarut dengan pelarut dalam
suatu larutan disebut konsentrasi atau kepekaan. Kita kenal beberapa satuan
konsentrasi yang umum antara lain :
a.Persen
Persen adalah hubungan yang menyatakan banyaknya
bagian zat terlarut dalam setiap seratus bagian larutan. Satuan persen terdiri
atas beberapa macam yaitu : Persen berat per volume (V/V)
b. Molar
Molar atau molaritas adalah
sistem konsentrasi yang menyatakan banyaknya mol zat yang terkandung dalam satu
liter larutan.
M = Mol/liter M = mmol/ml M = gr/Mr x 1000/ml
c. Normal (N)
Normal atau
normalitas adalah banyaknya eqivalen zat terlarut yang terkandung dalam setiap
liter larutan.
N = grek/liter BE = BM/ev grek = gr/BE x 1/ltr
N = gr x ev/BM x vol
d. Molal (m)
N = grek/liter BE = BM/ev grek = gr/BE x 1/ltr
N = gr x ev/BM x vol
d. Molal (m)
Molal atau
molalitas adalah perbandingan antara jumlah zat terlarut dalam setiap kilogram
pelarutnya.
m = mol zat terlarut/kg pelarut m = gr/BM x 1000/p
e. Fraksi mol (X)
m = mol zat terlarut/kg pelarut m = gr/BM x 1000/p
e. Fraksi mol (X)
Fraksi mol
merupakan perbandingan mol zat terlarut terhadap jumlah mol larutan.
X = mol zat terlarut/mol larutan X = n1/n1 + n2
X = mol zat terlarut/mol larutan X = n1/n1 + n2
f. Part per million (ppm)
Parts per
million (ppm) merupakan satuan konsentrasi yang sangat encer atau disebut juga
bagian persejuta.
ppm = mol zat terlarut/106 mg air atau ppm = mol zat terlarut/liter larutan
Untuk melarutkan
bahan-bahan kimia yang tergolong eksotermik, seperti asam sulfat atau natrium
hidroksida, maka yang dimasukkan ke dalam gelas piala lebih dahulu adalah
pelarutnya/air, kemudian ditambahkan sedikit demi sedikit bahannya sambil
diaduk dan didinginkan (biasanya wadah direndam dalam air). Hal ini disebabkan
karena bahan kimia ekstremik jika direaksikan dengan air akan menimbulkan pana,
sehingga jika bahan kimianya yang dimasukkan dengan sedikit air pada awal
reaksi akan menimbulkan panas. Akibatnya dapat menyebabkan ledakan kecil atau
wadahnya dapat pecah.ppm = mol zat terlarut/106 mg air atau ppm = mol zat terlarut/liter larutan
Jika kita hendak membuat larutan dari bahan yang wujudnya cair, maka pekerjaan ini disebut pengenceran. Pertama-tama harus diketahui konsentrasi atau kadar dari zat cair induk. Dengan mengetahui konsentrasinya dapat dihitung jumlah larutan induk yang harus diencerkan sampai volume tertentu yang diinginkan dengan menggunakan rumus pengenceran sebagai berikut :
V1 x N1 = V2 x N2
Ket :
V1 = Volume larutan induk (diketahui konsentrasinya) yang akan dipipet.
V2 = Volume larutan yang diinginkan.
N1 = Konsentrasi larutan induk.
N2 = Konsentrasi larutan yang diinginkan
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
.:: Search
.:: Koleksi e-Book
- Physics for scientists and engineers (6ed , Thomson, 2004)
- Fundamentals of Physics
- Fundamentals of physics 9th edition by jearl walker david halliday
- Fundamentals Of Physics 8E (Halliday) Instructors Solution Manual
- Vogels quantitative chemical analysis 5th edition
- Vogel elementary quantitative organic analysis
- Modern analytic chemistry
- Vogels text book of macro and semimicro qualitative inorganic analysis 5th ed
- anorganik_1
- A text book of inorganic chemistry by k newton friend
- Ebook inorganic chemistry pearson miessler tarr 3rd edition
- Students general organic and natural product chemistry
- Wyatt organic synthesis strategy and control
- Writing reaction mechanisms in organic chemistry elsevier
- Vogels text book of practical organic chemsitry
- Vogel arthur a text book of practical organic chemistry
- The art of problem solving in organic chemistry
- Quickstudy organic chemistry reactions
- Quickstudy organic chemistry fundamentals
- Outline of organic chemistry
- Organic chemistry 4th ed paula bruice
- Organic chemistry 2000 oxford clayden
- Organic chemistry morrison boyd
- Organic chemistry by solomon and fhryle 10th ed
- Organic chemistry by john mcmurry
- Kimia organik i jilid 1
- Keynotes in organic chemistry
- Experiments in organic chemistry by fieser 2nd ed
- Dean handbook of organic chemistry 2nd edition
- Basic principles of organic chemistry by john d roberts
- organic chemistry
- guidebook to mechanism in organic chemistry
- atkins_physical_chemistry 8e solutions manual
- biokimia_lehninger
- Vogel elementary quantitative organic analysis
- Bio Kimia Lehninger
.:: Download
- Materi PIL PSBM_SUKUNAN
- Tugas ppt KO karbohidrat
- Makalah PE Glabol Warming
- Makalah PE Biodiesel
- Makalah PE Nuklir
- Makalah PE Bioetanol
- Makalah PE Sel Surya
- Makalah PE Biomassa
- Materi Kuliah KO keynotes
- Materi kuliah KO protein 2
- Materi kuliah KO amina dan amida
- Materi Kuliah KO lipid 3
- Materi KO lipid 2
- Materi Kuliah KO clayden
- Materi Kuliah KO lipid
- Materi Kuliah DKA titrasi kompleksometri
- Materi Kuliah DKA analisa DO
- Materi kuliah KO Karbohidrat
- Materi kuliah titrasi redoks
- Materi kuliah titrasi pengendapan
- Materi kuliah Struktur padatan
- Materi kuliah Amina dan Amida
- makalah PE sel surya
- makalah PE energi
- makalah PE panas bumi
- makalah PE migas
- makalah PE batu bara
- bilangan oksidasi nitrogen
- kekuatan asam dalam medium air
- efek ion bersamaan
- stoikiometri reaksi logam dengan garam
- fotokimia reduksi ion besi(III)
- pemurnian bahan melalui rekristalisasi
- pembuatan kalium nitrat
- efek ion bersamaan
- Laporan praktikum identifikasi gugus fungsi
.:: Followers
Diberdayakan oleh Blogger.
Bermanfaat sekali
BalasHapustrima kasih 😊
BalasHapusMakasih banyak ^_^
BalasHapus