Oktober 24, 2012
Teori orbital molekul kompleks logam transisi
3:39:00 PM
| Diposting oleh
Unknown
|
Ditulis oleh Taro Saito pada 26-11-2009
Karakteristik ikatan logam transisi–ligan menjadi jelas dengan analisis orbital molekul dari logam 3d yang dikoordinasi oleh enam ligan yang identik, dalam kompleks [ML6].
Akibat interaksi antara logam dan ligan terbentuk orbital molekul
ikatan, non-ikatan dan anti-ikatan. Umumnya, tingkat energi orbital
ligans lebih rendah dari tingkat energi orbital logam, orbital ikatan
memiliki karakter ligan lebih besar dan orbital non-ikatan dan
anti-ikatan lebih memiliki karakter logam. Proses pembentukan orbital
molekul σ dan π dideskripsikan tahap demi tahap berikut ini.
Orbital σ
Pertama perhatikan ikatan M-L dan interaksi orbital s, p, d
atom pusat dan orbital ligan dengan mengasumsikan logamnya di pusat
koordinat dan ligan di sumbu-sumbu koordinat. Karena ikatan σ tidak
memiliki simpul sepanjang sumbu ikatannya, orbital s logam (a1g, tidak terdegenerasi) orbital px, py, pz (t1u, terdegenerasi rangkap tiga) dan orbital dx2-y2, dz2 (eg, terdegenerasi rangkap dua) akan cocok dengan simetri (tanda +,-) dan bentuk orbital σ ligan (Gambar 6.9).
Bila orbitals ligan adalah σ1 dan σ2 di sumbu x, σ3 dan σ4 di sumbu y, dan σ5 dan σ6 di sumbu z.
Gambar 6.5, enam orbital atomik ligan dikelompokkan dengan
mengkombinasikan linear sesuai dengan simetri orbital logamnya. Maka
orbital yang cocok dengan orbital logam a1g adalah a1g ligan (σ1+σ2+σ3+σ4+σ5+σ6), yang cocok dengan orbital logam t1u adalah orbital ligan t1u(σ1−σ2, σ3−σ4, σ5−σ6) dan yang cocok dengan orbital logam eg adalah orbital ligan eg (σ1+σ2−σ3−σ4,2σ5+2σ6−σ1−σ2−σ3−σ4). Antara orbital logam eg
dan kelompok orbital ligan dan orbital molekular ikatan dan anti-ikatan
akan terbentuk. Hubungan ini ditunjukkan di Gambar 6.10.
Urutan tingkat orbital molekul dari tingkat energi terendah adalah ikatan (a1g<t1u<eg) < non-ikatan (t2g) < anti-ikatan (eg*<a1g*<t1u*). Misalnya, kompleks seperti [Co(NH3)6]3+, 18 elektron valensi, 6 dari kobal dan 12 dari amonia, menempati 9 orbital dari bawah ke atas, dan t2g adalah HOMO dan eg* adalah LUMO. Perbedaan energi antara kedua tingkat tersebut berkaitan dengan pembelahan medan ligan splitting. Jadi set eg (dx2-y2, dz2) dan ligan di sudut oktahedral dari membentuk orbital σ tetapi set t2g (dxy, dyz, dxz) tetap non-ikatan sebab orbitalnya tidak terarahkan ke orbital σ.
Ikatan π
Bila orbital atomik ligan memiliki simetri π (yakni dengan simpul di sepanjang sumbu ikatan), orbital eg (dx2-y2) bersifat non-ikatan dan orbital t2g (dxy, dyz, dxz)
memiliki interaksi ikatan dengannya (Gambar 6.11). Dalam ion halida,
X-, atau ligand aqua, H2O, orbital p bersimetri π memiliki energi lebih
rendah daripada orbital logam t2g dan orbital molekul, yang lebih rendah dari orbital t2g dan orbital molekul, yang lebih tinggi dari orbital t2g, terbentuk. Akibatnya, perbedaan energi ∆o antara orbital eg
dan anti-ikatan menjadi lebih kecil. Di pihak lain, bila ligan memiliki
orbital π anti ikatan dalam molekul, seperti karbon monoksida atau
etilena, orbital π* cocok dengan bentuk dan simetri orbital t2g dan orbital molekul ditunjukkan di Gambar 6.12 (b) terbentuk. Akibatnya, tingkat energi orbital ikatan menurun dan ∆o menjadi lebih besar.
Dengan
menggunakan pertimbangan orbital molekul sederhana ini, pengaruh
interaksi σ dan π antara logam dan ligan pada orbital molekul secara
kualitatif dapat dipahami.
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
.:: Search
.:: Koleksi e-Book
- Physics for scientists and engineers (6ed , Thomson, 2004)
- Fundamentals of Physics
- Fundamentals of physics 9th edition by jearl walker david halliday
- Fundamentals Of Physics 8E (Halliday) Instructors Solution Manual
- Vogels quantitative chemical analysis 5th edition
- Vogel elementary quantitative organic analysis
- Modern analytic chemistry
- Vogels text book of macro and semimicro qualitative inorganic analysis 5th ed
- anorganik_1
- A text book of inorganic chemistry by k newton friend
- Ebook inorganic chemistry pearson miessler tarr 3rd edition
- Students general organic and natural product chemistry
- Wyatt organic synthesis strategy and control
- Writing reaction mechanisms in organic chemistry elsevier
- Vogels text book of practical organic chemsitry
- Vogel arthur a text book of practical organic chemistry
- The art of problem solving in organic chemistry
- Quickstudy organic chemistry reactions
- Quickstudy organic chemistry fundamentals
- Outline of organic chemistry
- Organic chemistry 4th ed paula bruice
- Organic chemistry 2000 oxford clayden
- Organic chemistry morrison boyd
- Organic chemistry by solomon and fhryle 10th ed
- Organic chemistry by john mcmurry
- Kimia organik i jilid 1
- Keynotes in organic chemistry
- Experiments in organic chemistry by fieser 2nd ed
- Dean handbook of organic chemistry 2nd edition
- Basic principles of organic chemistry by john d roberts
- organic chemistry
- guidebook to mechanism in organic chemistry
- atkins_physical_chemistry 8e solutions manual
- biokimia_lehninger
- Vogel elementary quantitative organic analysis
- Bio Kimia Lehninger
.:: Download
- Materi PIL PSBM_SUKUNAN
- Tugas ppt KO karbohidrat
- Makalah PE Glabol Warming
- Makalah PE Biodiesel
- Makalah PE Nuklir
- Makalah PE Bioetanol
- Makalah PE Sel Surya
- Makalah PE Biomassa
- Materi Kuliah KO keynotes
- Materi kuliah KO protein 2
- Materi kuliah KO amina dan amida
- Materi Kuliah KO lipid 3
- Materi KO lipid 2
- Materi Kuliah KO clayden
- Materi Kuliah KO lipid
- Materi Kuliah DKA titrasi kompleksometri
- Materi Kuliah DKA analisa DO
- Materi kuliah KO Karbohidrat
- Materi kuliah titrasi redoks
- Materi kuliah titrasi pengendapan
- Materi kuliah Struktur padatan
- Materi kuliah Amina dan Amida
- makalah PE sel surya
- makalah PE energi
- makalah PE panas bumi
- makalah PE migas
- makalah PE batu bara
- bilangan oksidasi nitrogen
- kekuatan asam dalam medium air
- efek ion bersamaan
- stoikiometri reaksi logam dengan garam
- fotokimia reduksi ion besi(III)
- pemurnian bahan melalui rekristalisasi
- pembuatan kalium nitrat
- efek ion bersamaan
- Laporan praktikum identifikasi gugus fungsi
.:: Followers
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar