Desember 25, 2012
EFEK ION BERSAMAAN
3:09:00 PM
| Diposting oleh
Unknown
|
Dalam larutan jenuh dari suatu garam sukar
larut terjadi keseimbangan antara garam yang tidak larut dengan ion – ionnya,
misalnya garam AB merupakan garam sukar larut dalam larutan jenuh akan terjadi
kesetimbangan:
AB(s) A+(l) + B-(l)
Oleh karena garam AB merupakan padatan maka
koefisien aktivitasnya sama dengan 1 dan [AB] adalah konstan sehingga dapat
disederhanakan menjadi:
Ksp AB
= [A+] [B‑]
Harga
tetapan Ksp dikenal dengan harga tetapan hasil kali kelarutan. Jadi
satu garam sukar larut dalam air jika di larutkan dalam air sebagian kecil akan
terurai menjadi ion – ionnya. Proses peruraian itu akan berhenti setelah hasil
kaliu kelarutan garam itu sama dengan harga Ksp dari garam
tersebut.Dalam percobaan ini akan ditinjau garam kalsium oksalat CaC2O4
yang di larutkan dalam air. Konsentrasi ion oksalat akan dapat ditentukan
dengan cara menitrasi larutan jenuh menggunakan larutan kalium permanganate.
Hasil Kali Kelarutan adalah hasil kali konsentrasi
ion-ion dalam larutan jenuh garam yang sukar larut dalam air. Nilai Ksp untuk
elektrolit sejenis semakin besar menunjukkan semakin mudah larut. Sebuah atom
atau molekul disebut ion, apabila dari kondisi yang stabil atom atau molekul
tersebut melepaskan atau menangkap sebuah elektron. Ion diketemukan pertama
kali oleh fisikawan Jerman,
Julius Elster dan Hans Friedrich Geitel pada tahun 1899. Ion dikatakan
sebagai ion positif atau negatif tergantung dari jumlah elektron dan proton
yang dimilikinya. Ion negatif adalah ion yang memiliki jumlah elektron lebih
banyak dari jumlah proton, sedangkan ion positif adalah sebaliknya.
Kelarutan(s) merupakan
konsentrasi maksimum zat terlarut. Ketentuan yang perlu diperhatikan :
1. Jika Harga [Ay+]
x [Bx-] = Ksp AxBy, larutan tepat jenuh (tidak
terjadi pengendapan)
2. Jika Harga [Ay+]x
[Bx-]y < Ksp AxBy, larutan
belum jenuh (tidak terjadi pengendapan)
3. Jika Harga [Ay+]
[Bx-]y > Ksp AxBy, larutan
lewat jenuh (terjadi pengendapan)
Adapun penambahan ion
senama (sejenis) pada pelarut akan memperkecil kelarutan. Penambahan tersebut
menggeser kesetimbangan kekiri (sesuai prinsip Le Chatelier) Kelarutan suatu
elektrolit juga mempengaruhi oleh pH larutan. Keberadaan ion H+ akan
mengikat anion sehingga anion dalam larutan berkurang. Berkurangnya anion
mengakibatkan lebih banyak garam yang larut (sesuai asas Le Chatelier).
(http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2008/
20(060294)/.html)
Kesetimbangan kelarutan garam
perak yodida, AgI dapat dituliskan sebagai berikut:
AgI(s) ↔ Ag+(aq) + I-(aq)
Ungkapan
Ksp dari AgI dapat dirumuskan sebagai:
Ksp AgI = [Ag+] [I-]
Hubungan
antara Ksp AgI dengan kelarutan AgI dalam air adalah:
Ksp AgI = s M x s M = s2 M2
Simbol
s adalah kelarutan dari AgI dengan satuan molar (M = mol/L).
Garam
AgI sukar larut dalam air. Apabila ke dalam kesetimbangan kelarutan AgI ini
ditambahkan larutan natrium yodida, NaI maka ion-ion yodida dalam larutan
bertambah banyak. Konsentrasi ion yodida yang meningkat ini
mempengaruhi kesetimbangan kelarutan dari AgI, karena ion yodida merupakan ion
senama/sejenis.
Menurut azas Le Chatelier,
apabila konsentrasi salah satu ion diperbesar, maka kesetimbangan bergeser ke
arah lawan, yaitu konsentrasi yang diperbesar menjadi sekecil mungkin. Berarti
kesetimbangan ini bergeser ke kiri, yaitu endapan AgI bertambah, sedang [Ag+]
berkurang. Konsentrasi ion perak yang baru ini menunjukkan kelarutan AgI yang
baru, yaitu kelarutan AgI dalam ion senama.
Jika kelarutan awal dan
kelarutan baru dibandingkan, maka kelarutan AgI dalam ion senama (baru) lebih
kecil dari kelarutan AgI dalam air. Berikut adalah beberapa contoh reaksi yang
melibatkan adanya ion senama.
a Pembentukan garam -
garam
Contoh : Kelarutan CaCO3(s) dalam
air yang berisi CO2 lebih besar daripada dalamair.
CaCO3 (s) + H2O(l) + CO2(g) → Ca(HCO3)2(aq)
CaCO3 (s) + H2O(l) + CO2(g) → Ca(HCO3)2(aq)
b. Reaksi antara basa amfoter dengan basa kuat
Contoh : Kelarutan
Al(OH)3 dalam KOH lebih besar daripada kelarutan Al(OH)3 dalam air.
Al(OH)3(s) + KOH(aq) → KAlO2(aq)
+ 2H2O(l)
c. Pembentukan senyawa
kompleks
Contoh : Kelarutan AgCl(s) dalam NH4OH
lebih besar daripada AgCl dalam air.
AgCl(s) + NH4OH(aq) → Ag(NH3)2Cl(aq) + H2O(l)
AgCl(s) + NH4OH(aq) → Ag(NH3)2Cl(aq) + H2O(l)
(http://chemistry-hollic.com/2012/12/07pengaruh-ion-senama.html)
Ion
negatif yang terbentuk di udara akibat radiasi alamiah tersebut sebagian besar
adalah oksigen ion (O2-), karbon trioksida ion (CO3-),
nitrogen dioksida ion (NO2-) dan nitrogen trioksida ion (NO3-).
Ion-ion negatif ini didapati berada dalam keadaan stabil di udara dengan cara
berikatan dengan molekul air disekitarnya. Itulah sebabnya mengapa ion-ion
negatif banyak kita dapatkan pada waktu hujan turun atau disekitar air terjun
dengan kandungan konsentrasi ion negatifnya bisa mencapai 10.000-20.000 per cm3.
Sedangkan
konsentrasi ion negatif di daerah perkotaan sangat rendah. Hal ini dikarenakan
udara perkotaan sarat dengan polusi dari berbagai asap industri dan kendaraan
bermotor yang banyak mengandung gas serta partikel (sampah udara) yang umumnya
bermuatan positif. Gas dan partikel tersebut antara lain, Nitrogen monooksida
(NO), Ammonium ion (NH4+), Asetaldehid (CH3CHO), Asam
asetat (CH3COOH). Gas dan partikel ini sangat mudah bereaksi dengan
ion negatif yang terbentuk secara alamiah di udara. Akibatnya kandungan
konsentrasi ion negatif di daerah perkotaan sangat rendah sekitar 100-200 per
cm3.
Ion negatif dan kesehatan
Berbagai
penelitian tentang hubungan dari ion negatif dan kesehatan telah dilakukan
sejak sejak satu abad yang lalu. Penelitian banyak dilakukan terutama di negara
Jerman dan Rusia. Pada tahun 1919 fisikawan Rusia A. L. Tchijevsky pertama
kalinya berhasil menjelaskan tentang aksi biologi dan fisika dari unipolar ion.
Keberhasilan ini dilanjutkan Tchijevsky dengan konsep ionisasi udara dalam
proses pengobatan dibidang kedokteran dengan menciptakan ionizer bertegangan
tinggi yang dikenal dengan nama Lustre (1930), dan mendemonstrasikan efek
biologi dan medikal dari ion negatif pada pernapasan hewan dan pasien
hipertensi serta asma.
Mekanisme
efek biologi dan medikal dari ion negatif baru dijelaskan kemudian oleh A. P.
Krueger dari Jerman pada tahun 1960. Krueger menjelaskan bahwa dengan menghirup
ion negatif dapat menurunkan kandungan level serotonin dalam darah. Serotonin
adalah sejenis hormon saraf yang bersifat depresan, yang dimana kelebihan
serotonin dapat mengakibatkan mental depresi dan juga dapat menimbulkan
penyempitan pada saluran pernapasan. Hal ini dibuktikan juga oleh Sulman dengan
melalui percobaan terhadap para pasien yang terkena angin Sharaf atau Hamsin
yang mengalami peningkatan serotonin 1000 kali lipat dari orang biasa, dan sembuh
setelah melalui terapi ion negatif (1974).
Untuk
mengetahui lebih lanjut efek dari ion negatif terhadap serotonin tersebut,
Professor Tomoo Ryusi dari Tokyo Metropolitan University mengadakan percobaan
terhadap 10 orang atlit sepeda. Ryusi mencoba mengamati kandungan serotonin
dalam darah yang meningkat setelah melakukan olah raga sepeda selama 60 menit.
Dari data yang didapat diketahui bahwa, bagi para atlit yang beristirahat di
ruangan yang mengandung ion negatif 10.000 per cm3 didapati
kandungan serotonin menurun hingga 50% dalam waktu 30 menit. Sedangkan para
atlit diruangan yang hanya mengandung negatif ion 200-400 per cm3
kandungan serotonin justru bertambah banyak. Para atlit merasa lebih rileks di
ruangan yang banyak mengandung ion negatif.
Disisi
lain ion negatif juga diketahui berguna untuk menetralkan Superoksida.
Superoksida dalam darah yang sebenarnya berfungsi untuk membunuh mikroorganisma
dalam tubuh manusia, terkadang justru sebaliknya malah dapat merusak sel-sel
dalam tubuh apabila kadar konsentrasinya terlalu tinggi (I. Fridovich, 1960).
Sedangkan dengan adanya ion negatif akan dapat menambah jumlah enzim SOD
(superoksida dismutase) yang berfungsi untuk mengurangi kadar superoksida dalam
darah.
(http://id.scribd.com/doc/56037631/Ion-Senama)
Ion negatif dan sterilisasi
Selain
berguna bagi kesehatan tidak sedikit data-data yang menunjukkan bahwa ion
negatif dapat juga dipergunakan untuk sterilisasi virus serta bakteri.
Diantaranya ion negatif dapat membunuh bakteri E.Coli (K. H. Kingdon, 1960),
Micrococcus Pyogenes dan virus Influenza (A. P. Krueger, 1976). Baik Kindon
maupun Krueger mempergunakan konsentrasi ion negatif sebanyak 50.000-5.000.000
per cm3 dalam berbagai eksperimennya tersebut. Selanjutnya mekanisme
dari proses membunuh bakteri ini dijelaskan oleh N. I Goldstein (1992) sebagai
berikut,
reaksi dari dua buah ion negatif O2-
dan dua buah ion positif H+dapat menghasilkan Hydrogen peroksida. Hydrogen
peroksida dikenal memiliki energi potensial yang tinggi dan mampu untuk
membunuh virus dan bakteri. Lebih lanjut H. Nojima dari Sharp Corp. (2002)
menjelaskan reaksi dari ion negatif dalam membunuh bakteri E.Coli. Menurut
Nojima pembentukan Hydrogen peroksida terjadi pada lapisan luar sel bakteri
E.Coli, untuk kemudian merusak lapisan sel tersebut sekaligus membunuhnya.
sebagian AgCl akan terendapkan dari larutan, sebagaimana
di prediksikan oleh asas Le Chatelier, sampai hasilkali ion sekali lagi sama
dengan Ksp. Efek penambahan ion senama, dengan demikian, menurunkan kelarutan
garam (AgCl) dalam larutan. Perhatikan bahwa dalam hal ini [Ag+]
tidak lagi sama dengan [Cl-] pada kesetimbangan, sebaliknya [Ag+] >
[Cl-].
(Raymond Chang. Kimia Dasar jilid 2.
2003:150-151)
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
.:: Search
.:: Koleksi e-Book
- Physics for scientists and engineers (6ed , Thomson, 2004)
- Fundamentals of Physics
- Fundamentals of physics 9th edition by jearl walker david halliday
- Fundamentals Of Physics 8E (Halliday) Instructors Solution Manual
- Vogels quantitative chemical analysis 5th edition
- Vogel elementary quantitative organic analysis
- Modern analytic chemistry
- Vogels text book of macro and semimicro qualitative inorganic analysis 5th ed
- anorganik_1
- A text book of inorganic chemistry by k newton friend
- Ebook inorganic chemistry pearson miessler tarr 3rd edition
- Students general organic and natural product chemistry
- Wyatt organic synthesis strategy and control
- Writing reaction mechanisms in organic chemistry elsevier
- Vogels text book of practical organic chemsitry
- Vogel arthur a text book of practical organic chemistry
- The art of problem solving in organic chemistry
- Quickstudy organic chemistry reactions
- Quickstudy organic chemistry fundamentals
- Outline of organic chemistry
- Organic chemistry 4th ed paula bruice
- Organic chemistry 2000 oxford clayden
- Organic chemistry morrison boyd
- Organic chemistry by solomon and fhryle 10th ed
- Organic chemistry by john mcmurry
- Kimia organik i jilid 1
- Keynotes in organic chemistry
- Experiments in organic chemistry by fieser 2nd ed
- Dean handbook of organic chemistry 2nd edition
- Basic principles of organic chemistry by john d roberts
- organic chemistry
- guidebook to mechanism in organic chemistry
- atkins_physical_chemistry 8e solutions manual
- biokimia_lehninger
- Vogel elementary quantitative organic analysis
- Bio Kimia Lehninger
.:: Download
- Materi PIL PSBM_SUKUNAN
- Tugas ppt KO karbohidrat
- Makalah PE Glabol Warming
- Makalah PE Biodiesel
- Makalah PE Nuklir
- Makalah PE Bioetanol
- Makalah PE Sel Surya
- Makalah PE Biomassa
- Materi Kuliah KO keynotes
- Materi kuliah KO protein 2
- Materi kuliah KO amina dan amida
- Materi Kuliah KO lipid 3
- Materi KO lipid 2
- Materi Kuliah KO clayden
- Materi Kuliah KO lipid
- Materi Kuliah DKA titrasi kompleksometri
- Materi Kuliah DKA analisa DO
- Materi kuliah KO Karbohidrat
- Materi kuliah titrasi redoks
- Materi kuliah titrasi pengendapan
- Materi kuliah Struktur padatan
- Materi kuliah Amina dan Amida
- makalah PE sel surya
- makalah PE energi
- makalah PE panas bumi
- makalah PE migas
- makalah PE batu bara
- bilangan oksidasi nitrogen
- kekuatan asam dalam medium air
- efek ion bersamaan
- stoikiometri reaksi logam dengan garam
- fotokimia reduksi ion besi(III)
- pemurnian bahan melalui rekristalisasi
- pembuatan kalium nitrat
- efek ion bersamaan
- Laporan praktikum identifikasi gugus fungsi
.:: Followers
Diberdayakan oleh Blogger.
Terimakasih materinya kak
BalasHapus