Februari 16, 2013

HASIL KALI KELARUTAN



Dalam kehidupan sehari-hari, kita tentunya pernah menemukan zat-zat yang larut dalam air dan yang tidak larut dalam air. Gula, garam, vetsin merupakan beberapa contoh zat yang larut dalam air. Sedangkan kloroform (CHCl3), benzena (C6H6), heksan (C6H14) merupakan contoh zat yang tidak larut dalam air. Mengapa ada zat yang larut dalam air dan ada yang tidak larut dalam air ?
Air merupakan pelarut polar, sehingga dapat melarutkan zat yang bersifat polar pula. Selain kepolaran, faktor lain yang menyebabkan suatu zat dapat/tidak dapat larut dalam air adalah adanya ikatan hidrogen. Zat-zat yang dalam air dapat membentuk ikatan hidrogen, biasanya larut dalam air. Adapun diantara zat-zat yang dapat larut dalam air, ada yang mudah sekali larut dan ada pula yang sukar larut. Dalam modul ini akan dibahas kelarutan suatu zat, hasil kali kelarutan,pengendapan, pengaruh ion senama, hubungan Ksp dan pH.
Kesetimbangan dalam larutan jenuh/garam yang sukar larut

Pada larutan elektrolit, zat – zat terlarut terionisasi dan menghasilkan kation dan anion. Jika keadaan lewat jenuh, akan terdapat padatan yang tidak larut. Antara ion – ion yang di hasilkan dan padatan tidak larut. Contoh :
AgCl(s)                                         XAy+(aq)        +          YBx-(aq)
Ksp = [Ay+]x [Bx-]y
Kelarutan Dalam Air (s)
            Kelarutan suatu zat dalam zat adalah konsentrasi maksimum zat di dalam air saat tercapai keadaan tepat jenuh, pengaruh ion sejenis.
Contoh :
AxBy(s)                             xAy+(aq) +  yBx-(aq)
Ksp = [Ay+]x [Bx-]y
Pengaruh Ion Senama
            Jika AgCl di masukkan ke dalam AgNO3, berarti sebelum terbentuk ion Ag+ dan ion Cl-, dalam larutan sudah terdapat ion Ag+ dari AgNO3. Ion Ag+ yang sudah ada dalam larutan di sebeut ion senama. Menurut asas kesetimbangan, keberadaan ion senama akan mempengaruhi reaksi kesetimbangan.
AgCl(s)                               Ag+(aq) +    Cl-(aq)
            Jika dalam larutan sudah terdapat Ag+ atau sudah terdapat Cl-, reaksi yang ke kanan akan sukar, berarti elektrolit akan semakin sukar larut.
Hubungan pH dan Ksp
            Beberapa senyawa asam dan basa sukar larut di dalam air dan membentuk larutan dengan pH jenuh. Besarnya pH jenuh ini sesuai dengan banyaknya ion H+ dan ion OH- yang terlarut. Konsentrasi ini sangat tergantung pada besarnya harga Ksp sehingga kelarutan semakin besar. pH larutan asam akan semakin kecil, sedangkan pH larutan basa akan semakin besar. Konsentrasi ion H+ atau konsentrsai ion OH- dapat di tentukan dengan cara menghitung harga kelarutan dalam air.
Ksp dan Reaksi Pengendapan
            Berdasarkan harga Ksp dapat di ketahui apakah larutan sudah jenuh, belum jenuh, Ksp adalah nilai maksimum dari hasil konsentrasi ion – ion yang terdapat dalam suatu larutan.
            Berdasarkan Ksp kita dapat meramalkan terjadinya endapan dalam suatu larutan dengan membandingkan hasil kali ion – ion penyusun (QC) dengan nilai Ksp.
Jika QC < Ksp = Larutan belum jenuh, ion – ion masih larut atau belum mengendap.
Jika QC = Ksp = Larutan tepat jenuh, ion – ion akan mengendap.
Jika QC > Ksp = Larutan lewat jenuh, ion – ion sudah membentuk endapan.
(http://kimia-asyik.blogspot.com/2010/02/kelarutan-dan-hasil-kali-kelarutan.html)
Apabila suatu zat kita larutkan ke dalam suatu pelarut, ternyata ada yang mudah larut (kelarutannya besar), ada yang sukar larut (kelarutannya kecil), dan ada yang tidak larut (kelarutannya dianggap nol). Sebenarnya, tidak ada zat yang tidak larut dalam pelarut. Misalnya, dalam pelarut air semua zat (termasuk logam) dapat larut, hanya saja kelarutannya sangat kecil. Jika suatu zat terlarut dalam pelarut sangat sedikit, misalnya kurang dan 0,1 gram zat terlarut dalam 1.000 gram pelarut, maka zat tersebut kita katakan tidak larut (insoluble). Di sini, kita akan membicarakan zat padat yang sedikit kelarutannya dalam air.
Jika suatu zat padat, contohnya padatan PbI2, kita larutkan ke dalam air maka molekul-molekul padatan PbI2 akan terurai, selanjutnya melarut dalam air. Untuk melarutkan PbI2 ke dalam air akan ada dua proses yang berlawanan arah (proses bolak-balik), yaitu proses pelarutan padatan PbI2 dan proses pembentukan ulang padatan PbI2 . Mula-mula, laju pelarutan padatan PbI2 sangat cepat dibandingkan dengan laju pembentukan ulang padatan tersebut. Makin lama, konsentrasi PbI2 yang terlarut meningkat dengan teratur dan laju pembentukan ulang padatan juga meningkat. Pada saat laju pelarutan padatan PbI2 sama dengan pembentukan ulang padatan, proses yang saling berlawanan arah tersebut kita katakan berada dalam kondisi kesetimbangan .
Pada kondisi kesetimbangan ini, larutan PbI2 pada kondisi tepat jenuh. Jumlah PbI2 yang dapat larut sampai dengan tercapainya kondisi tepat jenuh dinamakan kelarutan PbI2 . Secara umum, pengertian kelarutan suatu zat dalam air adalah batas maksimum dari jumlah suatu zat yang dapat larut dalam sejumlah tertentu air.
PbI2 melarut dalam air dalam bentuk ion Pb2+ dan 2 ion I-, sehingga proses kesetimbangan PbI2 dalam air merupakan kesetimbangan ionisasi PbI2 dalam air, yaitu sebagai berikut :
PbI2(s)               Pb2+ (aq) + 2I- (aq)
Dalam larutan PbI2 jenuh terdapat reaksi ionisasi PbI2 dalam keadaan setimbang. Tetapan kesetimbangan ini kita namakan tetapan hasil kali kelarutan (solubility product constant) dan disimbolkan dengan Ksp .
Persamaan tetapan kesetimbangan PbI2 :
Kc
Kc [PbI2] = [Pb2+] [I-]2
Persamaan tetapan hasil kali kelarutan (Ksp) adalah sebagai berikut.
Ksp = [Pb2+] [I-]2


Dari persamaan Ksp di atas dapat kita nyatakan pula bahwa nilai dari Ksp merupakan perkalian dari ion-ion yang melarut dipangkatkan dengan koefisien masing-masing. Besarnya nilai hasil kali kelarutan mencerminkan mudah atau tidaknya larutan elektrolit larut dalam air.
(http://sahri.ohlog.com/kelarutan-dan-hasil-kali.oh85096.html)
Pengaruh pH terhadap kelarutan basa yang sukar larut
Pada umumnya basa mudah larut dalam larutan asam, tetapi sebaliknya akan sukar larut dalam larutan basa. Jika ke dalam larutan basa ditambahkan asam, maka konsentrasi ion H+ akan bertambah dan konsentrasi ion OH- akan berkurang. Jika ion OH- berkurang maka kelarutannya juga akan berkurang.Jika larutan ditambahkan basa, maka konsentasi OH- akan bertambah sehingga kelarutannya juga akan bertambah.Pengaruh pH terhadap garam yang sukar larut Barium karbonat (BaCO3) merupakan salah satu endapan yang sukar larut dalam air, tetapi jika ditambahkan asam klorida (HCl) kepada larutan yang mengandung endapan BaCO3, maka keseimbangan berikut ini akan terjadi dalam larutan:
Mula - mula BaCO3 terurai menjadi ion-ionnya :

BaCO3(s)                      Ba2+ (aq)   +   CO32- (aq)

Ketika ditambahkan asam klorida, maka akan terjadi reaksi antara ion H+ dari HCL dengan ion CO3- dari BaCO3.
Pengaruh suhu
Apa yang terjadi jika gula dilarutkan dalam air teh yang dingin dan panas? Gula dalam air panas akan cepat melarut dibandingkan dalam air yang dingin. Dengan demikian, suhu akan mempengaruhi proses melarutnya suatu zat. Jika suhu dinaikan maka kelarutan suatu zat dalm suatu pelarut akan lebih cepat tercapai.
Reaksi Pengendapan
Suatu ion dapat dipisahkan larutannya melalui reaksi pengendapan. Misalnya, ion Ca2+ yang terdapat di dalam air sadah dapat dipisahkan dengan penambahan Na2CO3. pada penambahan Na2CO3, ion Ca2+ akan bereaksi dengan ion CO32- membentuk CaCO3. CaCO3 adalah garam yang sukar larut dalam air, sehingga mengendap dan dapat dipisahkan.
Ca2+ (aq)          +          CO(aq)                   CaCO3(s)
(http://www.wordpress.com/default/kelarutan-dan-hasil-kali-kelarutan.html)

0 komentar:

.:: Search

.:: Jurnal

Science Direct

.:: LibGen

http://libgen.org/scimag/

.:: Facebook

.:: Koleksi e-Book

.:: Followers

.:: Traffic

Diberdayakan oleh Blogger.