Maret 24, 2013
Perkembangan Instrumen Kimia
3:23:00 PM
| Diposting oleh
Unknown
|
Tahun 1930, kimiawan masih memakai kimiawi basah, atau tabung uji, metode yang berubah sedikit sekali selama ratusan tahun: uji reagan, titrasi, penentuan titik didih dan beku, analisis pembakaran unsur, argumen struktural sintetik dan analitik, dan seterusnya. Diawali dengan laboratorium komersial yang memberikan sebuah sumber daya untuk analisa rutin dan dengan ditemukannya pH meter yang menggantikan indikator kimiawi, kimiawan mulai bertopang pada instrumen fisika dan spesialisasi ketimbang metode kimiawi basah.
Instrumen fisika memberikan pandangan yang lebih tajam yang dapat melihat hingga tingkat molekul dan atom.
Tahun 1910an, J.J. Thomson dan pendampingnya, Francis Aston, telah mengembangkan spektrograf massa untuk mengukur berat atom dan molekul dengan sangat teliti. Ia semakin teliti seiring waktu sehingga pada tahun 1940an, spektrograf massa diubah menjadi spektrometer massa – bukan lagi sebuah mesin untuk berat atom tapi sebuah alat analisis untuk menentukan senyawa rumit yang belum diketahui. Begitu juga dengan sejarah kolorimetri yang panjang. Tahun 1940an, prinsip kolorimetrik diterapkan pada instrumen untuk membuat sejumlah spektrofotometer, mulai dari spektroskopi tampak, inframerah, ultraviolet hingga Raman. Penambahan spektrometer laser dan teknologi komputer memberikan ketelitian lebih dalam lagi sehingga menyediakan alat-alat penting untuk mempelajari kinetik dan mekanisme reaksi.
Kromatografi, yang dipakai selama bergenerasi untuk memisahkan campuran dan menentukan keberadaan zat target, lebih berkembang lagi, khususnya pada kromatografi gas (GC). Resonansi magnetik nuklir (NMR) yang memakai gelombang radio yang berinteraksi dengan medan magnet untuk mengungkapkan lingkungan kimiawi atom hidrogen dalam sebuah senyawa juga dikembangkan setelah perang dunia kedua. Mesin NMR awal tersedia tahun 1950an; tahun 1960an mereka menjadi tulang punggung analisis kimia organik. Di saat yang sama, kombinasi GC-NMR juga dikembangkan, dan memberikan ahli kimia kemampuan memisahkan dan menganalisa jumlah sampel yang sangat kecil. Tahun 1980an, NMR menjadi dikenal umum, saat teknik ini dipakai untuk kedokteran – walaupun istilahnya diubah menjadi Pencitraan resonansi magnetik (MRI) untuk menghindari kata nuklir yang bercitra negatif.
Banyak lagi metode instrumental yang berkembang seperti resonansi paramagnetik elektron dan difraksi sinar X. Singkatnya, antara tahun 1930 dan 1970, revolusi analitik kimia mengubah arah sains dan mempercepat kemajuannya. Dan kemajuan kimia analitik masih terus berlangsung pada pertiga akhir abad ini.
Referensi
1. Joseph S. Fruton, Proteins, Enzymes, Genes: The Interplay of Chemistry and Biology (1999),
2. Alan J. Rocke, Nationalizing Science: Adolphe Wurtz and the Battle for French Chemistry (2001),
3. John W. Servos, Physical Chemistry from Ostwald to Pauling: The Making of a Science in America(1990),
4. Glenn D. Considine. Van Nostrand Reinhold Encyclopedia of Chemistry, 5th ed., (2005).
5. “chemistry.” Encyclopædia Britannica. 2010. Encyclopædia Britannica Online. 20 Jun. 2010
6. www.faktailmiah.com
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
.:: Search
.:: Koleksi e-Book
- Physics for scientists and engineers (6ed , Thomson, 2004)
- Fundamentals of Physics
- Fundamentals of physics 9th edition by jearl walker david halliday
- Fundamentals Of Physics 8E (Halliday) Instructors Solution Manual
- Vogels quantitative chemical analysis 5th edition
- Vogel elementary quantitative organic analysis
- Modern analytic chemistry
- Vogels text book of macro and semimicro qualitative inorganic analysis 5th ed
- anorganik_1
- A text book of inorganic chemistry by k newton friend
- Ebook inorganic chemistry pearson miessler tarr 3rd edition
- Students general organic and natural product chemistry
- Wyatt organic synthesis strategy and control
- Writing reaction mechanisms in organic chemistry elsevier
- Vogels text book of practical organic chemsitry
- Vogel arthur a text book of practical organic chemistry
- The art of problem solving in organic chemistry
- Quickstudy organic chemistry reactions
- Quickstudy organic chemistry fundamentals
- Outline of organic chemistry
- Organic chemistry 4th ed paula bruice
- Organic chemistry 2000 oxford clayden
- Organic chemistry morrison boyd
- Organic chemistry by solomon and fhryle 10th ed
- Organic chemistry by john mcmurry
- Kimia organik i jilid 1
- Keynotes in organic chemistry
- Experiments in organic chemistry by fieser 2nd ed
- Dean handbook of organic chemistry 2nd edition
- Basic principles of organic chemistry by john d roberts
- organic chemistry
- guidebook to mechanism in organic chemistry
- atkins_physical_chemistry 8e solutions manual
- biokimia_lehninger
- Vogel elementary quantitative organic analysis
- Bio Kimia Lehninger
.:: Download
- Materi PIL PSBM_SUKUNAN
- Tugas ppt KO karbohidrat
- Makalah PE Glabol Warming
- Makalah PE Biodiesel
- Makalah PE Nuklir
- Makalah PE Bioetanol
- Makalah PE Sel Surya
- Makalah PE Biomassa
- Materi Kuliah KO keynotes
- Materi kuliah KO protein 2
- Materi kuliah KO amina dan amida
- Materi Kuliah KO lipid 3
- Materi KO lipid 2
- Materi Kuliah KO clayden
- Materi Kuliah KO lipid
- Materi Kuliah DKA titrasi kompleksometri
- Materi Kuliah DKA analisa DO
- Materi kuliah KO Karbohidrat
- Materi kuliah titrasi redoks
- Materi kuliah titrasi pengendapan
- Materi kuliah Struktur padatan
- Materi kuliah Amina dan Amida
- makalah PE sel surya
- makalah PE energi
- makalah PE panas bumi
- makalah PE migas
- makalah PE batu bara
- bilangan oksidasi nitrogen
- kekuatan asam dalam medium air
- efek ion bersamaan
- stoikiometri reaksi logam dengan garam
- fotokimia reduksi ion besi(III)
- pemurnian bahan melalui rekristalisasi
- pembuatan kalium nitrat
- efek ion bersamaan
- Laporan praktikum identifikasi gugus fungsi
.:: Followers
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar