April 04, 2013
Model Molekul
1:23:00 PM
| Diposting oleh
Unknown
|
Bentuk
molekul merupakn konsep dasar dalam kimia organik. Molekul ini berbentuk tiga
dimensi dan interaksi ruang dari suatu bagian molekul dengan bagian molekul
lainnya sangat penting dalam menentukan sifat
fisik dan kimia dari molekul-molekul tersebut.
(Tim kimia
organic.2012.penuntun praktikum kimia organik)
Senyawa turunan alkana adalah
senyawa yang dapat dianggap berasal dari alkana dimana satu atau lebih atom H
diganti oleh gugus fungsi tertentu. Beberapa golongan senyawa turunan alkana
yang akan dibahas berikut ini. Berdasarkan jenis atom karbon yang mengikat gugus
OH, alkohol dibedakan atas alkohol primer, alkohol sekunder, dan alkohol
tersier. Dalam alkohol primer, gugus OH terikat pada atom karbon primer, dan
seterusnya.
Tata Nama
Alkohol
Nama IUPAC alkohol diturunkan dari nama
alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran a menjadi ol.
CH3- CH2- CH2- OH 1-Propanol
Selain nama IUPAC, alkohol sederhana juga
mempunyai nama lazim, yaitu alkil alkohol.
CH3-
CH2- OH (etil alcohol)
Sifat Fisis
Alkohol mempumyai titik cair
dan titik didih yang relatif tinggi. Pada suhu kamar, alkohol suku rendah
berbentuk cairan yang bersifat mobil, suku sedang berupa cairan kental,
sedangkan suku tinggi berbentuk padatan.
Sifat Kimia
Gugus OH merupakan gugus yag
cukup reaktif sehingga alkohol mudah terlibat dalam berbagai jenis reaksi.
Reaksi dengan logam aktif misalnya logam natrium dan kalium membentuk alkoksida
dan gas hidrogen. Alkohol sederhana mudah terbakar membentuk gas karbon dioksida
dan uap air. Jika alkohol dipanaskan bersama asam sulfat pekat akan mengalami
dehidrasi (melepas molekul air) membentuk eter atau alkena. (Anonim.(online).http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2009/0706728/materi_1.html).
Penggolongan hidrokarbon didasarkan pada dua hal, yaitu bentuk rantai
karbon dan jenis ikatan.
1. Berdasarkan Bentuk Rantai Karbon
a. Rantai karbon alifatis, yaitu rantai
karbon terbuka. Rantai karbon alifatis ini bisa lurus dan bisa juga bercabang.
b. Rantai karbon siklis, yaitu
rantai karbon tertutup. Dibedakan atas karbosiklik dan heterosiklik.
1) Karbosiklik adalah senyawa
karbon siklik yang rantai lingkarnya hanya terdiri dari atom C saja. Yang
termasuk karbosiklik adalah senyawa aromatis dan alisiklik.
a) Senyawa aromatis adalah
senyawa karbo siklik yang terdiri atas 6 atom karbon atau lebih yang memiliki
ikatan rangkap 2 terkonjungsi.
b) Senyawa alisiklik adalah
senyawa karbosiklik yang hanya mempunyai ikatan tunggal.
2) Heterosiklik adalah senyawa karbo
siklik yang di dalam rantai lingkarnya terdapat atom lain selain atom karbon.
2. Berdasarkan Jenis Ikatan
a. Ikatan jenuh, jika semua ikatan
karbonnya merupakan ikatan tunggal .
b. Ikatan tak jenuh, jika
mengandung ikatan rangkap 2 maupun rangkap 3
pada
ikatan karbon – karbon.
Dikatakan tak
jenuh karena ikatan rangkap, baik rangkap 2 maupun rangkap 3 ini masih dapat
mengalami pemutusan ikatan.
(Utama,Budi.2011.Penggolonghidrokarbon.(online).http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-sma-ma/penggolongan-hidrokarbon).
Hidrokarbon aromatic,sistem-sistem yang terdiri dari lima cincin benzene
atau lebih, yang terpadu secara linier, diberi nama dengan suatu awalan
bilangan yunani yang diikuti oleh sena. Awalan itu menyatakan banyaknya cincin
yang terpadu. System aromatic dianggap sebagai induk kecuali bila terlekat
suatu rantai yang lebih panjang. Jika hanya terdapat dua substituent pada suatu
cincin, posisi mereka dapat menyatakan baik dengan nomor awalan atau dengan o-,
m-, atau p- (orto, meta-, atau para-). Jika terdapat lebih dari dua
substituent, harus digunakan angka. Gugus utama atau suatu gugus yang merupakan
bagian dari induk, selalu diangap terlekat pada posisi 1 pada cincin itu.
Nomor-nomor substituent dipilih agar serendah mungkin.
(Anonim. Hidrokarbon
aromatic. (online).http://sanglazuardi.com/belajar-kimia/tata-nama-hidrokarbon-aromatik)
Sebuah hidrokarbon aromatik atau arena (kadang juga
disebut hidrokarbon aril) adalah hidrokarbon dengan ikatan tunggal
dan atau ikatan ganda diantara atom-atom karbonnya. Konfigurasi 6 atom karbon
pada senyawa aromatik dikenal dengan cincin benzena.
Hidrokarbon aromatik dapat berupa monosiklik
atau polisiklik.
Beberapa senyawa aromatik yang
bukan merupakan turunan benzena disebut dengan heteroarena, senyawa-senyawa ini mengikuti Aturan Hückel. Pada senyawa-senyawa ini, paling sedikit
ada satu atom karbon yang digantikan oleh atom lainnya, misalnya oksigen, nitrogen, atau sulfur. Salah satu
contohn senyawanya adalah furan, sebuah senyawa heterosiklik cincin yang mempunyai
5 anggota, salah satunya atom oksigen. Contoh
lainnya adalah piridina, sebuah senyawa heterosiklik cincin dengan 6 anggota,
salah satunya atom nitrogen.
Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana. Dari
namanya, senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun dari
atom hidrogen dan atom karbon. Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita temui
senyawa hidrokarbon, misalnya minyak tanah, bensin, gas alam, plastik dan
lain-lain.
Sampai saat ini telah dikenal lebih dari 2 juta senyawa hidrokarbon.
Untuk mempermudah mempelajari senyawa hidrokarbon yang begitu banyak, para ahli
mengolongkan hidrokarbon berdasarkan susunan atom-atom karbon dalam molekulnya.
Berdasarkan susunan atom karbon dalam molekulnya, senyawa karbon terbagi
dalam 2 golongan besar, yaitu senyawa alifatik dan senyawa siklik. Senyawa
hidrokarbon alifatik adalah senyawa karbon yang rantai C nya terbuka dan rantai
C itu memungkinkan bercabang. Berdasarkan jumlah ikatannya, senyawa hidrokarbon
alifatik terbagi menjadi senyawa alifatik jenuh dan tidak jenuh.
(Anonim.(online).http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2009/0706728/materi_1.html).
Dalam penggambaran bentuk molekul
selalu tidak terlepas pada teori domain electron, teori domain elektrontersebut
adalah:
- Bentuk
molekul tergantung pada susunan ruang pasangan elektron ikatan (PEI
dan pasangan elektron bebas (PEB) atom pusat dalam molekul. Dapat dijelaskan
dengan teori tolakan pasangan elektron kulit valensi atau teori VSEPR (Valence Shell Electron Pair Repultion) - Molekul kovalen terdapat pasangan-pasangan elektron baik PEI
maupun PEB.
Karena pasangan-pasangan elektron mempunyai muatan sejenis, maka tolak-
menolak antarpasangan elektron. Tolakan (PEB – PEB) > tolakan (PEB – PEI) > tolakan (PEI – PEI) - Adanya gaya tolak-menolak menyebabkan atom-atom yang berikatan
membentuk struktur ruang yang tertentu dari suatu molekul dengan demikian
bentuk molekul dipengaruhi oleh banyaknya PEI maupun PEB yang dimiliki pada
atom pusat. - Bentuk molekul ditentukan oleh pasangan elektron ikatannya
Contoh molekul CH4 memiliki 4 PEI
Dengan menggunakan teori VSEPR maka kita
dapat meramalkan bentuk geometri suatu molekul. Seperti menentukan bentuk
geometri molekul XeF2, XeF4, dan XeF6.Diantara
molekul-molekul tersebut ada yang memiliki pasangan elektron bebas dan ada yang
tidak, jadi molekul-molekul tersebut adalah contoh yang bagus untuk lebih
memahami teori VSEPR.Pertama kita harus mementukan struktur lewis masing-masing
molekul. Xe memiliki jumlah elektron valensi 8 sedangkan F elektron valensinya
adalah 7. Struktur Lewis XeF2, dua
elektron Xe masing-masing diapakai untuk berikatan secara kovalen dengan 2 atom
F sehingga meninggalkan 3 pasangan elektron bebas pada atom pusat Xe. Hal yang
sama terjadi pada molekul XeF4 dimana 4 elektron Xe dipakai untuk
berikatan dengan 4 elektron dari 4 atom F, sehingga meninggalkan 2 pasangan
elektron bebas pada atom pusat Xe.
XeF2 memiliki 2 pasangan elekktron terikat (PET)
dan 3 pasangan elektron bebas (PEB) jadi total ada 5 pasangan elektron yang
terdapat pada XeF2, hal ini menandakan bahwa geometri molekul atau kerangka
dasar molekul XeF2 adalah trigonal bipiramid
(Anonim.
2010. Bentuk Molekul. http://esdikimia.wordpress.com/2010/08/14/bentuk-molekul/)
Bantu Kami...
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
.:: Search
.:: Koleksi e-Book
- Physics for scientists and engineers (6ed , Thomson, 2004)
- Fundamentals of Physics
- Fundamentals of physics 9th edition by jearl walker david halliday
- Fundamentals Of Physics 8E (Halliday) Instructors Solution Manual
- Vogels quantitative chemical analysis 5th edition
- Vogel elementary quantitative organic analysis
- Modern analytic chemistry
- Vogels text book of macro and semimicro qualitative inorganic analysis 5th ed
- anorganik_1
- A text book of inorganic chemistry by k newton friend
- Ebook inorganic chemistry pearson miessler tarr 3rd edition
- Students general organic and natural product chemistry
- Wyatt organic synthesis strategy and control
- Writing reaction mechanisms in organic chemistry elsevier
- Vogels text book of practical organic chemsitry
- Vogel arthur a text book of practical organic chemistry
- The art of problem solving in organic chemistry
- Quickstudy organic chemistry reactions
- Quickstudy organic chemistry fundamentals
- Outline of organic chemistry
- Organic chemistry 4th ed paula bruice
- Organic chemistry 2000 oxford clayden
- Organic chemistry morrison boyd
- Organic chemistry by solomon and fhryle 10th ed
- Organic chemistry by john mcmurry
- Kimia organik i jilid 1
- Keynotes in organic chemistry
- Experiments in organic chemistry by fieser 2nd ed
- Dean handbook of organic chemistry 2nd edition
- Basic principles of organic chemistry by john d roberts
- organic chemistry
- guidebook to mechanism in organic chemistry
- atkins_physical_chemistry 8e solutions manual
- biokimia_lehninger
- Vogel elementary quantitative organic analysis
- Bio Kimia Lehninger
.:: Download
- Materi PIL PSBM_SUKUNAN
- Tugas ppt KO karbohidrat
- Makalah PE Glabol Warming
- Makalah PE Biodiesel
- Makalah PE Nuklir
- Makalah PE Bioetanol
- Makalah PE Sel Surya
- Makalah PE Biomassa
- Materi Kuliah KO keynotes
- Materi kuliah KO protein 2
- Materi kuliah KO amina dan amida
- Materi Kuliah KO lipid 3
- Materi KO lipid 2
- Materi Kuliah KO clayden
- Materi Kuliah KO lipid
- Materi Kuliah DKA titrasi kompleksometri
- Materi Kuliah DKA analisa DO
- Materi kuliah KO Karbohidrat
- Materi kuliah titrasi redoks
- Materi kuliah titrasi pengendapan
- Materi kuliah Struktur padatan
- Materi kuliah Amina dan Amida
- makalah PE sel surya
- makalah PE energi
- makalah PE panas bumi
- makalah PE migas
- makalah PE batu bara
- bilangan oksidasi nitrogen
- kekuatan asam dalam medium air
- efek ion bersamaan
- stoikiometri reaksi logam dengan garam
- fotokimia reduksi ion besi(III)
- pemurnian bahan melalui rekristalisasi
- pembuatan kalium nitrat
- efek ion bersamaan
- Laporan praktikum identifikasi gugus fungsi
.:: Followers
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar