April 02, 2013
Perbandingan Senyawa Kovalen dan Ionik
2:48:00 PM
| Diposting oleh
Unknown
|
Ikatan kimia adalah daya
tarik-menarik antara atom yang menyebabkan suatu senyawa kimia dapat bersatu.
Macam-macam ikatan kimia yang dibentuk oleh atom tergantung dari struktur
elektron atom. Misalnya, energi ionisasi dan kontrol afinitas elektron dimana
atom menerima atau melepaskan elektron. Ikatan kimia dapat dibagi menjadi dua
kategori besar : ikatan ion dan ikatan kovalen. Ikatan ion terbentuk jika
terjadinya perpindahan elektron di antara atom untuk membentuk partikel yang
bermuatan listrik dan mempunyai daya tarik-menarik. Daya tarik menarik di antara
ion-ion yang bermuatan berlawanan merupakan suatu ikatan ion. Ikatan kovalen
terbentuk dari terbaginya (sharing) elektron di antara atom-atom. Dengan
perkataan lain, daya tarik-menarik inti atom pada elektron yang terbagi di
antara elektron itu merupakan suatu ikatan kovalen.
Ikatan ion adalah ikatan
antara ion positif dan negatif. Atom yang melepaskan elektron akan menjadi ion
positif, sebaliknya yang menerima akan menjadi ion negatif. Senyawa ion yang
terbentuk dari ion positif dan negatif tersusun selang seling membentuk molekul
raksasa.
Ikatan kovalen adalah sejenis ikatan kimia yang dikarakterisasikan oleh pasangan
elektron yang saling terbagi (kongsi elektron) di antara atom-atom yang
berikatan. Singkatnya, stabilitas tarikan dan tolakan yang terbentuk di antara
atom-atom ketika mereka berbagi elektron dikenal sebagai ikatan kovalen.
Ikatan kovalen merangkumi banyak jenis interaksi,
yaitu ikatan sigma,
ikatan pi, ikatan logam-logam, interaksi agostik, dan ikatan
tiga pusat dua elektron. Istilah bahasa Inggris untuk
ikatan kovalen, covalent bond,
pertama kali muncul pada tahun 1939. Awalan co- berarti bersama-sama,
berasosiasi dalam sebuah aksi, berkolega, dll.; sehingga "co-valent
bond" artinya adalah atom-atom yang saling berbagi "valensi",
seperti yang dibahas oleh teori ikatan valensi.
Pada molekul H2, atom hidrogen berbagi dua elektron via ikatan
kovalen. Kovalensi yang sangat kuat terjadi di antara atom-atom yang memiliki elektronegativitas
yang mirip. Oleh karena itu, ikatan kovalen tidak seperlunya adalah ikatan
antara dua atom yang berunsur sama, melainkan hanya pada elektronegativitas
mereka. Oleh karena ikatan kovalen adalah saling berbagi elektron, maka
elektron-elektron tersebut perlu ter-delokalisasi.
(Anonim.
2012. Ikatan Kovalen. http//id.wikipedia.org/wiki/ikatan_kovalen)
Lebih jauh lagi, berbeda dengan interaksi
elektrostatik ("ikatan ion"),
kekuatan ikatan. Pada ikatan ionik,
terjadi transfer elektron
dari satu atom
ke atom lainnya. ovalen bergantung pada relasi sudut antara atom-atom pada
molekul poliatomik. Oleh karena berpindahnya elektron, maka ada atom yang
kedapatan elektron menjadi bermuatan negatif, sedangkan atom yang kehilangan
elektron akan bermuatan positif. Jika atom ketambahan elektron, maka atom
tersebut menjadi ion negatif
atau dikenal dengan istilah anion.
Sedangkan jika atom kehilangan elektron, maka atom tersebut menjadi ion positif
atau kation.
Karena adanya perbedaan muatan antar ion (ion positif dan ion negatif), maka
ion positif dan negatif akan saling tarik menarik oleh gaya elektrostatik.
Kejadian inilah yang merupakan dasar dari ikatan ionik.
(Anonim.
2012. Ikatan Ionik. http//id.wikipedia.org/wiki/ikatan_ionik)
Sebenarnya batas-batas antara senyawa ionik dan
senyawa kovalen tidak terdapat garis pemisah yang jelas. Hal ini disebabkan
senyawa ionik dapat mengandung sifat kovalen dan begitupun sebaliknya
senyawa-senyawa kovalen dapat mengandung sifat ionik. Suatu senyawa di anggap
senyawa kovalen, bila sifat kovalennya lebih dominan, begitu sebaliknya suatu
senyawa dianggap senyawa ionik bila sifat ioniknya lebih dominan.
Sifat Senyawa Ion
Beberapa sifat senyawa ion yang penting adalah sebagai berikut: larutan
atau leburannya dapat menghantarkan arus listrik, mempunyai titik leleh dan
titik didih yang tinggi, sangat keras dan getas, pada umumnya larut dalam
pelarut polar dan tidak larut dalam pelarut non polar.
Sifat Senyawa Kovalen
Sifat-sifat senyawa kovalen antara lain kebanyakan menunjukkan titik leleh
rendah, pada suhu kamar berbentuk cairan atau gas, larut dalam pelarut non
polar dan sedikit larut dalam air, sedikit menghantarkan listrik, mudah
terbakar dan banyak yang berbau.
Titik Didih, Titik Leleh dan Wujud
Senyawa ion pada suhu kamar sebagian besar berbentuk padat, keras tetapi mudah
patah dengan titik didih dan titik leleh relatif tinggi sekitar 800 ºC.
Sedangkan senyawa kovalen pada suhu kamar
dapat berupa padat, cair dan gas dengan titik didih dan titik leleh rendah
sekitar 200 ºC. Namun khusus untuk intan walaupun
mememiliki ikatan kavalen namun ikatan yang dimiliki sangat kuat sehingga titik
didihnya sangat tinggi bahkan lebih tinggi senyawa ionik.
Pada senyawa kovalen dan ionik keduanya memiliki ikatan yang kuat tetapi pada
senyawa kovalen gaya tarik antar molekulnya lemah. Sedangkan pada senyawa ionik
gaya tarik antar molekulnya sangat kuat. Oleh sebab itu pada senyawa ionik
diperlukan energi yang lebih tinggi untuk mengalahkan gaya tersebut.
Akibatnya senyawa ionik memiliki titik leleh dan titik didih yang lebih tinggi
dibanding senyawa senyawa kovalen.
Kelarutan
Senyawa ionik dan senyawa kovalen polar cenderung larut dalam pelarut polar
sedangkan senyawa kovalen nonpolar cenderung larut dalam pelarut nonpolar.
Misalnya senyawa ion cenderung larut dalam air dibanding dalam pelarut-pelarut
organik seperti kloroform, dietil eter dan benzena.
Daya Hantar Listrik
Senyawa-senyawa ionik dalam bentuk padat merupakan konduktor listrik dan panas
yang buruk tetapi lelehan dan larutannya dalam pelarut polar merupakan
konduktor listrik dan panas yang baik. Sedangkan pada senyawa kovalen baik
dalam bentuk padat maupun lelehannya merupakan konduktor listrik dan panas yang
jelek.
Hal ini disebabkan senyawa ionik pada keadaan padat gaya ikat yang terbentuk
antara ion positif dan ion negatif (kisi kristal) sangat kuat sehingga tidak
memungkinkan terjadinya mobilisasi ion-ion. Tetapi senyawa ionik dapat
menghantarkan arus listrik bila dileburkan atau dilalarutkan dalam pelarut
polar, hal ini disebabkan ion-ion yang terikat pada kisi kristal telah terlepas
sehingga ion-ion ini dapat bebas bergerak ke segala arah. Sedangkan untuk
senyawa kovalen baik dalam bentuk padat maupun lelehan tidak dapat
menghantarkan arus listrik, karena tidak terdapat ion yang bergerak bebas.
Senyawa kovalen walaupun berupa konduktor listrik dan panas yang buruk, tetapi
senyawa kovalen polar mampu menjadi konduktor listrik baik apabila dilarutkan
dalam pelarut-pelarut tertentu. Misalnya bila HCl yang dilarutkan dalam pelarut
air dan benzena. HCl yang larut dalam air merupakan konduktor listrik yang baik,
tetapi berupa konduktor listrik yang jelek dalam pelarut benzena.
(Keenan,
kleinfelter, wood. 1989. Kimia Universitas. Hal 150-191)
Hal ini terjadi karena HCl di dalam air mampu
membentuk ion-ion sedangkan pada benzena HCl tidak mampu membentuk ion-ion. Ion
yang terbentuk dalam air merupakan reaksi yang terjadi antara molekul hidrogen
klorida dengan molekul air. Berikut rekasi yang terjadi:
HCl + H2O → H3O+ + Cl‾
Perlu dikatahui bahwa senyawa-senyawa yang dalam air
dapat menghantarkan arus listrik baik senyawa ionik maupun senyawa kovalen
polar, air hanya sebagai medium agar ion-ion
bebas bergerak. Air sendiri merupakan senyawa kovalen
polar dan merupakan konduktor listrik yang jelek. Daya hantar listrik air hanya
dapat dideteksi dengan peralatan yang benar-benar
peka.
Selain dari perbedaan di atas, perbedaan senyawa
kovalen dan senyawa ionik lainnya adalah: padatan kovalen dua dimensi sedangkan
padatan ionik tiga dimensi (ion-ion berikat kuat didalam kisi-kisinya). Senyawa kovalen mempunyai isomer, sedangkan senyawa ionic tidak mempunyai isomer tetapi mempunyai isoelektron. Senyawa kovalen memiliki keelektronegatifan yang kecil dan jari-jari yang panjang sedangkan senyawa ionic memiliki perbedaan keelektronegatifan yang besar dan memiliki jari-jari yang pendek. Jari-jari atom diukur menggunakan jari-jari kovalen untuk elemen-elemen yang memiliki jenis ikatan kovalen. Umumnya elemen-elemen ini merupakan elemen-elemen non-logam. Secara teknis jarak yang diukur adalah setengah dari jarak internuklir antara dua atom bertetangga terdekat dalam kisi-kisi kristal.
padatan ionik tiga dimensi (ion-ion berikat kuat didalam kisi-kisinya). Senyawa kovalen mempunyai isomer, sedangkan senyawa ionic tidak mempunyai isomer tetapi mempunyai isoelektron. Senyawa kovalen memiliki keelektronegatifan yang kecil dan jari-jari yang panjang sedangkan senyawa ionic memiliki perbedaan keelektronegatifan yang besar dan memiliki jari-jari yang pendek. Jari-jari atom diukur menggunakan jari-jari kovalen untuk elemen-elemen yang memiliki jenis ikatan kovalen. Umumnya elemen-elemen ini merupakan elemen-elemen non-logam. Secara teknis jarak yang diukur adalah setengah dari jarak internuklir antara dua atom bertetangga terdekat dalam kisi-kisi kristal.
(Riyanto,
Nurdin. 2009. Super Genius Olimpiade Kimia. Hal 57-65)
Jari-jari kovalen untuk elemen-elemen yang tidak
dapat berikatan dapat diperkirakan dengan melakukan kombinasi jari-jari dari
elemen-elemen yang dapat berikatan dalam molekul untuk atom-atom yang berbeda. Senyawa
ionic sebagian besar larut dalam air karena molekul air yang polar membentuk
ikatan yang kuat dengan ion-ion. Bagian negative dari oksigen pada molekul air berkaitan dengan kation ( M+
) dan bagian dari hydrogen berkaitan dengan anion ( X- ).
Sejalan
dengan bertambahnya ikatan antar molekul air denga ion, banyak ikatan antar ion
dengan ion tetangganya di dalam struktur kimia semakain lemah, dan akhirnya ion
hidrat terlepas ke dalam larutannya. Senyawa kovalen terlarut dalam senyawa non
polar, tetapi tidak larut dalam air, kecuali molekulnya membentuk ikatan
hydrogen dengan air. Senyawa organic yang mengandung oksigen dengan 4 atom
karbon atau kurang biasanya larut dengan air karena terbentuk ikatan hydrogen.
Unsur karbon sangat unik karena ada rantainya yang
berulang dengan sesamanya membentuk senyawa berantai lurus atau lingkar yang
stabil. N-heksan dan sikloheksan merupakan contoh dari molekul rantai lurus dan
lingkar beranggotakan 6 atom C.
CH3
CH2 CH2 CH2 CH2 CH3
n-Heksana
Rantai-rantai yang lebih panjang terdapat pada
dekana dan minyak mineral (campuran molekul hidrokarbon C20H42
dan yang lebih panjang).
(Tim kimia dasar. 2012. Penuntun Praktikum Kimia
Dasar II hal 18-20)
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
.:: Search
.:: Koleksi e-Book
- Physics for scientists and engineers (6ed , Thomson, 2004)
- Fundamentals of Physics
- Fundamentals of physics 9th edition by jearl walker david halliday
- Fundamentals Of Physics 8E (Halliday) Instructors Solution Manual
- Vogels quantitative chemical analysis 5th edition
- Vogel elementary quantitative organic analysis
- Modern analytic chemistry
- Vogels text book of macro and semimicro qualitative inorganic analysis 5th ed
- anorganik_1
- A text book of inorganic chemistry by k newton friend
- Ebook inorganic chemistry pearson miessler tarr 3rd edition
- Students general organic and natural product chemistry
- Wyatt organic synthesis strategy and control
- Writing reaction mechanisms in organic chemistry elsevier
- Vogels text book of practical organic chemsitry
- Vogel arthur a text book of practical organic chemistry
- The art of problem solving in organic chemistry
- Quickstudy organic chemistry reactions
- Quickstudy organic chemistry fundamentals
- Outline of organic chemistry
- Organic chemistry 4th ed paula bruice
- Organic chemistry 2000 oxford clayden
- Organic chemistry morrison boyd
- Organic chemistry by solomon and fhryle 10th ed
- Organic chemistry by john mcmurry
- Kimia organik i jilid 1
- Keynotes in organic chemistry
- Experiments in organic chemistry by fieser 2nd ed
- Dean handbook of organic chemistry 2nd edition
- Basic principles of organic chemistry by john d roberts
- organic chemistry
- guidebook to mechanism in organic chemistry
- atkins_physical_chemistry 8e solutions manual
- biokimia_lehninger
- Vogel elementary quantitative organic analysis
- Bio Kimia Lehninger
.:: Download
- Materi PIL PSBM_SUKUNAN
- Tugas ppt KO karbohidrat
- Makalah PE Glabol Warming
- Makalah PE Biodiesel
- Makalah PE Nuklir
- Makalah PE Bioetanol
- Makalah PE Sel Surya
- Makalah PE Biomassa
- Materi Kuliah KO keynotes
- Materi kuliah KO protein 2
- Materi kuliah KO amina dan amida
- Materi Kuliah KO lipid 3
- Materi KO lipid 2
- Materi Kuliah KO clayden
- Materi Kuliah KO lipid
- Materi Kuliah DKA titrasi kompleksometri
- Materi Kuliah DKA analisa DO
- Materi kuliah KO Karbohidrat
- Materi kuliah titrasi redoks
- Materi kuliah titrasi pengendapan
- Materi kuliah Struktur padatan
- Materi kuliah Amina dan Amida
- makalah PE sel surya
- makalah PE energi
- makalah PE panas bumi
- makalah PE migas
- makalah PE batu bara
- bilangan oksidasi nitrogen
- kekuatan asam dalam medium air
- efek ion bersamaan
- stoikiometri reaksi logam dengan garam
- fotokimia reduksi ion besi(III)
- pemurnian bahan melalui rekristalisasi
- pembuatan kalium nitrat
- efek ion bersamaan
- Laporan praktikum identifikasi gugus fungsi
.:: Followers
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar