September 20, 2013
Pengamatan Ilmiah
3:33:00 PM
| Diposting oleh
Unknown
|
Ilmu kimia mempelajari bangun (struktur) materi dan
perubahan-perubahan yang dialami
materi ini dalam proses
alamiah maupun eksperimen yang
direncanakan.seperti dalam semua ilmu pengetahuan alam,orang terus menerus
membuat pengamatan dan mengumpulan fakta yang kemudian dicatat dengan cermat
sampai dibuat kesimpulan.
Sebelum
menarik kesimpulan ,data hasil observasi yang banyak diringkas menjadi satu
pernyataan singkat yang duisebut “hukum”.hukum dan fakta dijelaskan dengan bantuan hipotesis ataupun suatu teori yang dirancang untuk menyarankan mengapa atau
bagaimana suatu hal dapat
terjadi.(Penuntun pratikum : 11)
Keterangan sementara dari hukum alam disebut hipotesis ,hipotesis dapat diuji
dengan percobaan dan bila benar kemudian akan disebut sebagai teori.teori dapat digunakan dalam jangkauan
yang lebih luas. Teori menggunakan
konsep jaringan kerja atau model (cara
untumk mrngamati benda) yang dapat digunakan
untuk menerangkan dan membuat peramalan selanjutnya dari gejala
alami.sering kali,teori yang berbeda atau berlawanan digunakan untuk menerangkan gejala yang
sama.Pilihan terakhir biasanya adalah
peramalan yang paling tepat.Dalam perkembangan waktu ,banyak bukti – bukti yang
dikumpulkan para ilmuan dapat melakukan
perubahan atu kadang-kadang membuang teri itu sama sekali.
Denngan
menggunakan ilustrasi,Daltom dan teori atomnya mengemukakan suatu gagasan bahwa
semua zat terdiri dari partikel-partikel
kecil yang tidak dapat dibagi lagi,yang disebut atom.untuk merumuskan teorinya
,ia menggunakan dua hukum alam yang ditemukan sebelumnya.Hukum yang pertama
adalah hukum kekekalan massa yang berbunyi dalm reaksi kimia ,zat tidak
dapat diciptakan atau dimusnahkan
.sedangkan hukum yang lainnya adalah komposwisi tetap,yang berbunyi bagian
unsur-unsur yang menyusun suatu
persenyawaan tidak tergantung dari sumber senyawanya.Teori atom daltom ini
berguna untuk membicarakan ikatan-ikatan
kimia.
Semua
kegiatan yang telah dijelaskan pada paragraph sebelumnya yakni mengenai pengamatan percobaan,dan
perumusan hukum serta hipotesis dan
teori,disebut dengan metoda ilmiah.(Ralph H.Petrucci – seminar.Kimia dasar
prinsip dan terapan modern edisi
keempat-jilid 1 : 3-4)
Metoda ilmiah merupakan salah satu
keampuhan sains yang membuatnya terus berkembang adalah adanya penerapan suatu
metoda secara konsisten. Metoda ilmiah tersebut diperkenalkan sebagai cara
kerja bagaimana seorang ilmuwan memperoleh pengetahuan ilmiah. Dalam
penjelasannya berbagai tahapan ini biasanya disebutkan harus dilakukan secara
bertahap dalam usaha untuk memecahkan masalah ilmiah. Sehingga cara yang tidak
teratur atau jalur lainnya akan mengarah pada kesalahan atau ketidaklengkapan
hasil yang diperoleh.
Namun, seperti halnya terdapat ketidaksetujuan terhadap hubungan
antara teori-teori sains dengan dunia nyata, terdapat juga debat yang tak
kunjung usai bagaimana sains bekerja: yaitu tentang proses yang manakah suatu
masalah atau pertanyaan diidentifikasi dan selanjutnya jawaban atau
penyelesaian masalah yang mana akhirnya disetujui dan dihasilkan.
Metoda Induktif
Metoda induktif adalah metoda yang paling banyak ditulis dalam
buku-buku teks sains. Salah satu contoh tahapannya adalah yang pertama membuat
observasi secara teliti,yang kedua mencatat berbagai fakta secara tepat,yang
ketiga mengorganisasikan pengamatan,yang
keempat menganalisis informasi serta menemukan keteraturan,kemudian langkah yang
kelima membuat kesimpulan berdasar bukti pengamatan,yang keenam mengembangkan
teori,dan yang terakhir adalah menggunakan teori untuk membuat perkiraan baru.
Dalam berbagai tahapan di atas terlihat jelas bahwa
pengamatan/observasi sangatlah menentukan. Semua tahapan ini diawali dengan
pengamatan dari berbagai percobaan akan menghasilkan suatu generalisasi yang
diharapkan akan menjadi teori. Implikasi langsung dari metoda induktif ini
adalah seolah-olah sains adalah suatu kegiatan seorang individu ilmuwan saja.
Dimana setiap langkah dapat dilakukan oleh seorang ilmuwan, baik di
laboratorium maupun di lapangan tempat penelitian berlangsung. Karena dilakukan
melalui proses yang logis dan teratur ini suatu hasil akan didapatkan. Yaitu
suatu generalisasi yang secara tepat dapat menjelaskan alam nyata yang juga
bisa membuat suatu perkiraan secara tepat.
Namun pada kenyataannya metoda ini tidak pernah digunakan secara
ketat untuk menghasilkan suatu teori, justru oleh kalangan ilmuwan sendiri.
Pengamatan terhadap kerja para ilmuwan menunjukkan bahwa, metoda induktif akan
mempunyai keterbatasan karena terpaku pada hasil observasi saja. Namun hal itu
saat ini tidak selalu tepat, perkembangan dunia ilmu justru menunjukkan tidak
selalu penemuan ilmiah akan selalu terbuka buat masyarakat banyak. Hasil riset
militer atau produk konsumen tidak akan selalu mudah bisa diperoleh, padahal
bagian terbesar ilmuwan yang hidup di dunia saat ini bekerja untuk dua bidang
tersebut. Walaupun begitu diantara mereka selalu terdapat komunikasi untuk
selalu memeriksa dan memvalidasi hasil riset rahasia mereka.
Hal lainnya yang muncul dalam metoda induktif adalah masalah
netralitas pengamatan atau proses pengamatan yang objektif. Terdapat banyak
bukti bahwa pengamatan terhadap hal yang sama oleh orang yang berbeda akan
mendapatkan hasil yang berbeda. Hal ini bisa disebabkan oleh latar belakang
pengetahuan, perbedaan keinginan dan harapan dari pengamat. Bagi seorang
ilmuwan yang memakai metoda induktif, proses pengamatan yang netral dan konsekwensi
logisnya terhadap pengetahuan ilmiah yang sah merupakan hal utama dari metoda
ilmiah. Hal inilah yang membedakan sains dengan bentuk lain kegiatan manusia
dan juga yang membuat sains terus berkembang. Sehingga ketelitian ilmuwan dan
netralitas pengamatannya harus selalu diuji ulang.
Metoda Deduktif
Tahap pertamam,melalui metoda indukif, kita menganggap bahwa
pengetahuan baru akan muncul secara langsung dari pengamatan, dan klaim
pengetahuan ini dapat diperiksa atau divalidasi dengan merencanakan dan melakukan
pengamatan lainnya. Tetapi metoda lainnya, yaitu metoda deduktif mempunyai
pandangan berbeda terhadap metoda ilmiah.Berbagai hipotesis yang dibuat adalah
dengan menghubungkan penjelasan yang spesifik dari beberapa variable yang
terlibat. Bisa jadi suatu penelitian ilmiah dilakukan dengan cara induktif,
tetapi prosesnya menggunakan metoda deduktif yaitu dengan dihasilkannya
pendugaan yang teliti melalui kombinasi beberapa pengamatan dan berdasar
pengetahuan yang sudah ada, pengenalan analogy yang mungkin dengan situasi
berbeda dan lainnya. Tahapan ini sangatlah kreatif, dan hasil yang didapat
adalah pernyataan ilmiah yang sifatnya sementara. Hal ini bisa saja dihasilkan
secara lambat ataupun dengan cara yang tiba-tiba, melalui ilham seorang ilmuwan.
Tahap kedua dari metoda deduktif adalah tahapan rasional atau
deduktif. Jika hipotesis yang dibuat adalah benar, konsekwensi apa yang bisa
disimpulkan? Untuk membuktikannya, hipotesis haruslah diperiksa atau diuji.
Inilah suatu tahapan yang merupakan sifat utama dari sains. Sesuatu yang kritis
dan teliti untuk menguji keabsahan. Langkah pengujian termasuk didalamnya
pengamatan percobaan tertentu, disain percobaannya serta pelaksanaannya.Cara
lainnya adalah dengan pengujian secara praktikal atau teoritis suatu hipotesis
dengan pengetahuan lain yang sudah terbukti sah. Jika hipotesis tersebut teruji
setelah melalui standar kriteria pengujian yang kritis dan memuaskan
pembuatnya, maka ia akan mengumumkannya secara terbuka kepada public ilmiah.
Sehingga ilmuwan lainnya dapat menguji ulang seteliti yang mereka inginkan.
Jika hasilnya tetap memuaskan, maka ide tersebut akan diterima atau paling
tidak sebagai pengetahuan yang telah teruji untuk penelitian selanjutnya. Jika
keraguannya sangat serius, hipotesis dapat dengan cepat ditolak. Atau bisa juga
masih dipakai bila hal lain sejenis belum ada melalui kehati-hatian dan
kecermatan bahwa hal itu masih bersifat sementara.
Dalam pandangan metoda deduktif, semua pengetahuan ilmiah yang
kita ketahui pada suatu saat tidak lain adalah bagian dari tahapan proses
kritis yang terus berlanjut. Tidak ada satupun pengetahuan ilmiah yang dapat
dinyatakan sebagai kebenaran akhir. Sehingga, seberapa sahihnya suatu
pengetahuan ilmiah pada saat ini, kemungkinan pada suatu masa dapat menerima
kritik yang mengakibatkan pengetahuan tersebut menjadi tidak diterima atau
perlu modifikasi. Sebagai contoh teori yang tidak diterima adalah kepercayaan
ilmiah yang terjadi pada abad ke-19, bahwa suatu bahan mengandung phlogiston
yang akan keluar saat bahan itu dibakar, penelitian ilmiah pada ilmu kimia
menunjukkan sebaliknya yang terjadi, bahwa pada proses pembakaran justru bahan
yang dibakar “mengambil” sesuatu dari luar (yaitu gas oksigen) dan bukannya
mengeluarkan phlogiston. Sedangkan contoh pengetahuan yang dimodifikasi adalah
hukum gravitasi Newton oleh Teori Relativitas Umum oleh Einstein yang secara
lebih tepat menjelaskan dan memperkirakan (walaupun lebih rumit) pergerakan
benda-benda besar di ruang angkasa.
Dalam sejarah perkembangan ilmu pengetahuan menunjukkan, banyak
berbagai hipotesis baru yang hanya bisa bertahan dalam jangka waktu yang
singkat. Penelitian tentang cara kerja ilmuwan di laboratorium mengungkapkan
sejumlah besar hipotesis yang dibuat sebagai kemungkinan jawaban pada masalah
yang dihadapi secara cepat akan ditolak baik oleh ilmuwan sendiri atau anggota
dari kelompok ilmuwan yang sama. Ide-ide lain yang tetap bertahan pada tahap
awal akan berakhir dengan tercetak pada jurnal riset ilmiah. Tetapi beberapa
saja yang masih dapat bertahan dari kritisisme para ilmuwan lain dan hilang
dari akumulasi pengetahuan ilmiah.
Pandangan metoda deduktif berbeda dari metoda induktif dalam
beberapa hal. Pertama, metode deduktif mengakui pentingnya kreativitas individu
atau kelompok dalam membuat hipotesis sebagai jawaban sementara yang
selanjutnya akan mengalami proses pengujian yang kritis untuk menghasilkan
pengetahuan yang valid. Kedua, mengakui sifat sosial dari sains yang kritis.
Sehingga setiap orang dapat ikut terlibat dalam proses pengujian, tanpa
pelibatan pihak lain sumbangan individu tetaplah menjadi hal yang sifatnya
sementara saja. Terakhir, walaupun menempatkan tahapan pengamatan atau observasi
dalam hal proses penemuan dan validasinya, pengamatan bukanlah tahapan yang
selalu pertama, seperti yang dinyatakan oleh metoda induktif.pada penelitiaan
ilmiah metoda yang digunakan adalah analisa kualitatif.(http://deceng.wordpress.com/2007/11/26/metoda_ilmiah.)
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
.:: Search
.:: Koleksi e-Book
- Physics for scientists and engineers (6ed , Thomson, 2004)
- Fundamentals of Physics
- Fundamentals of physics 9th edition by jearl walker david halliday
- Fundamentals Of Physics 8E (Halliday) Instructors Solution Manual
- Vogels quantitative chemical analysis 5th edition
- Vogel elementary quantitative organic analysis
- Modern analytic chemistry
- Vogels text book of macro and semimicro qualitative inorganic analysis 5th ed
- anorganik_1
- A text book of inorganic chemistry by k newton friend
- Ebook inorganic chemistry pearson miessler tarr 3rd edition
- Students general organic and natural product chemistry
- Wyatt organic synthesis strategy and control
- Writing reaction mechanisms in organic chemistry elsevier
- Vogels text book of practical organic chemsitry
- Vogel arthur a text book of practical organic chemistry
- The art of problem solving in organic chemistry
- Quickstudy organic chemistry reactions
- Quickstudy organic chemistry fundamentals
- Outline of organic chemistry
- Organic chemistry 4th ed paula bruice
- Organic chemistry 2000 oxford clayden
- Organic chemistry morrison boyd
- Organic chemistry by solomon and fhryle 10th ed
- Organic chemistry by john mcmurry
- Kimia organik i jilid 1
- Keynotes in organic chemistry
- Experiments in organic chemistry by fieser 2nd ed
- Dean handbook of organic chemistry 2nd edition
- Basic principles of organic chemistry by john d roberts
- organic chemistry
- guidebook to mechanism in organic chemistry
- atkins_physical_chemistry 8e solutions manual
- biokimia_lehninger
- Vogel elementary quantitative organic analysis
- Bio Kimia Lehninger
.:: Download
- Materi PIL PSBM_SUKUNAN
- Tugas ppt KO karbohidrat
- Makalah PE Glabol Warming
- Makalah PE Biodiesel
- Makalah PE Nuklir
- Makalah PE Bioetanol
- Makalah PE Sel Surya
- Makalah PE Biomassa
- Materi Kuliah KO keynotes
- Materi kuliah KO protein 2
- Materi kuliah KO amina dan amida
- Materi Kuliah KO lipid 3
- Materi KO lipid 2
- Materi Kuliah KO clayden
- Materi Kuliah KO lipid
- Materi Kuliah DKA titrasi kompleksometri
- Materi Kuliah DKA analisa DO
- Materi kuliah KO Karbohidrat
- Materi kuliah titrasi redoks
- Materi kuliah titrasi pengendapan
- Materi kuliah Struktur padatan
- Materi kuliah Amina dan Amida
- makalah PE sel surya
- makalah PE energi
- makalah PE panas bumi
- makalah PE migas
- makalah PE batu bara
- bilangan oksidasi nitrogen
- kekuatan asam dalam medium air
- efek ion bersamaan
- stoikiometri reaksi logam dengan garam
- fotokimia reduksi ion besi(III)
- pemurnian bahan melalui rekristalisasi
- pembuatan kalium nitrat
- efek ion bersamaan
- Laporan praktikum identifikasi gugus fungsi
.:: Followers
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar