September 20, 2013
Rumus Empiris Senyawa
3:37:00 PM
| Diposting oleh
Unknown
|
Untuk menyatakan komposisi zat-zat dan menggambarkan
perubahan-perubahan kualitatif dan kuantitatif yang terjadi secara kimia dengan cepat, tepat dan langsung, kita
menggunakan lambang-lambang kimia dan rumus-rumus kimia. Secara umum dikenal
rumus empiris danrumus molekul.
Rumus empiris adalah suatu senyawa menyatakan
nisbah (jumlah) terkecil jumlah atom yang terdapat pada senyawa tersebut,
sedangkan rumus molekul merupakan rumus untuk semua unsure dalam senyawa.
Sebagai contoh karbon hidroksida terdiri dari satu atom C dan dua atom O
memiliki rumus empiris . Hidrogen peroksida yang mempunyai dua atom H dan dua
atom O memiliki rumus molekul dan rumus
empirisnya HO.
Untuk penulisan rumus empiris walau tak ada
aturan yang ketat tetapi umumnya untuk zat anorganik, unsure logam atau
hydrogen ditulis terlebih dahulu, diikuti dengan non logam atau metalloid dan
akhirnya oksigen, sedangkan untuk zat-zat organic aturan yang umumnya berlaku
adalah C, H, O, N, S, P.
Berdasarkan beberapa percobaan yang
dilakukan rumus empiris ditentukan lewat penggabungan nisbah bobot dari
unsure-unsurnya. Ini merupakan langkah yang penting untuk memperlihatkan sifat
berkala dan unsur-unsur. Secara sederhana penentuan rumus empiris suatu senyawa
dapat dilakukan dengan cara eksperimen. Dengan menentukan persentase jumlah
unsur-unsur yang terdapat dalam zat tersebut, memakai metoda analisis kimia
kuantitatif. Disamping itu ditentukan pula massa molekul relative senyawa
tersebut. Untuk menyatakan rumus empiris dilakukan dengan perhitungan senyawa.
Jika rumus empiris senyawa telah diketahui
dapat disimpulkan sifat-sifat fisik dan kimia dari zat tersebut, yaitu : dari
rumus empiris ini dfapat dilihat unsure apa yang terkandung dalam senyawa
tersebut dan berapa banyak atom dari masing-masing unsure untuk membentuk
molekul senyawa tersebut, dan massa molekul relative dapat ditentukan massa
atom relative dari unsure-unsur yang membentuk senyawa.
Berdasarkan rumus empiris dapat dihitung
jumlah relative unsure-unsur yang terdapat dalam senyawa atau komposisi
persentase zat tersebut. ( Penuntun Praktikum Kimia Dasar I. hal : 14-15)
Rumus empiris merupakan rumus perbandingan
jumlah mol unsur-unsur yang menyusun suatu senyawa. Menentukan rumus empiris
berarti menghitung jumlah mol unsure-unsur kemudian membandingkannya. Dalam
penentuan tersebut diperlukan sejumlah data, yaitu : massa unsur, perbandingan
massa unsure atau persentase, dan massa atom relative (Ar) unsure tersebut.
Adapun rumus molekul senyawa merupakan rumus
kimia yang menggambarkan jumlah atom dan unsure penyusun senyawa. Dalam
penentuan rumus molekul, perlu ditentukan terlebih dahulu empirisnya.
Selanjutnya, denganm menggunakan data massa molekul relative (Mr) senyawa dapat
ditentukan rumus molekulnya.
Senyawa hidrat adalah senyawa yang mengikat
molekul-molekul air. Molekul air yang terikat dinamakan molekul hidrat.
Penentuan jumlah molekul hidrat yang terikat dilakukan dengan cara memanaskan
garam terhidrat (mengandung air) menjadi garam anhidrat (tidak mengandung air).
(http://www.belajarkimia.com)
Rumus kimia dapat berupa rumus molekul atau
rumus empiris. merupakan rumus molekul
(dari etena), O merupakan rumus molekul sekaligus rumus empiris (dari air),
sedangkan NaCl merupakan rumus empiris dari garam dapur. Jika suatu rumus tidak
dapat disederhanakan lagi, berarti rumus tersebut pastilah rumus empiris, namun
demikian mungkin juga merupakan rumus molekul. Rumus kimia senyawa ion
merupakan runus empiris. Pada senyawa
merupakan senyawa yang memiliki rumus empiris sekaligus rumus molekul.
Penentuan rumus empiris suatu senyawa dapat
digunakan untuk menentukan rumus molekul dari suatu senyawa yang merupakan tujuan
dari analisa kuantitatif. Suatu zat murni setelah dianalisa ternyata terdiri
atau tersusun oleh atom C atau atom H.
Adapun rumus empiris suatu senyawa dapat
digunakan untuk menentukan rumus molekul dari suatu zat murni yang merupakan
tujuan dari analisa kuantitatif. Suatu zat antara rumus empiris dan rumus
molekul mempunyai hubungan yang erat atau saling berkaitan. Terdapat tiga
kemungkinan hubungan yang perlu dipertimbangkan, yaitu rumus empiris dan rumus
molekul dapat identik, rumus molekul dapat merupakan penggandaan atau kelipatan
dari rumus empiris, suatu senyawa dalam keadaan padat dapat memiliki rumus
empiris dan tidak memiliki rumus molekul.Rumus kimia zat dapat menyatakan jenis
dan jumlah relative atom yang menyusun zat itu. Rumus kimia berbentuk kumpulan
lambang atom dengan komposisi tertentu. Bilangan menyatakan jumlah atom
masing-masing unsure dalam rumus kimia disebut angka indeks. Dalam rumus kimia
airO), indeks H=2 dan indeks O=1 (indeks satu tidak ditulis).
Rumus kimia zat dapat berupa rumus empiris
adalah rumus molekul, selain kedua ini terdapat struktur. Rumus struktur ini
biasanya dipergunakan dalam mempelajari dan memahami senyawa organic.
Dalam kimia, rumus empiris atau komposisi kimia dari suatu
senyawa adalah ekspresi sederhana jumlah relative setiap jenis atom yang
dikandung. Suatu formula empiris tidak memberikan gambaran mengenai isomer,
struktur, atau jumlah absolute ataom. Istilah empiris merujuk pada analisis
elemental, suatu tekhnik analitik yang digunakan untuk menentukan persentasi
komposisi relative perunsuran dari suatu zat kimia. Konnstanta dengan formula
empiris, formula kimia mengidentifikasi jumlah absolute atom unsure-unsur yang
ditemukan pada setiap molekul disenyawa tersebut.
Sebagai contoh, n-heksana memiliki rumus
molekul , kimia menyatakan bahwa senyawa ini memiliki struktur rantai lurus, 6
atom karbon, dan 14 atom hydrogen. Formula kimia heksana karenanya , sedangkan
rumus empirisnya adalah menunjujkkan
rasio C:H sejumlah 3:7. (http://www.wikipedia.wiki.org/rumus_empiris)
Rumus empiris merupakan rumus paling
sederhana dari suatu senyawa. Rumus empiris tidak menunjukkan jumlah atom-atom
yang terdapat dalam molekul. Rumus ini hanya menyatakan perbandingan jumlah
atom-atom yang terdapat dalam molekul. Rumus empiris suatu senyawa dapat
ditentukan .
Hukum perbandingan tetap merupakan hukum yang
menghendaki penulisan rumus kimia yang baik berupa rumus empiris maupun rumus
molekul. Rumus empiris senyawa dapat ditentukan berdasarkan persentase massa
unsure-unsur yang membentuk senyawa itu, oleh karena itu kita mengetahui massa
molar masing-masing unsure, maka dari perbandingan massa unsure-unsur dalam
senyawa, kita dapat menarik kesimpulan tentang perbandingan mol unsure-unsur
dalam senyawa. Perbandingan mol mencerminkan pula jumlah atom, sehingga kita
dapat menghitung perbandingan massa unsure-unsur dalam senyawa. (http://kimia.upi.edu/)
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
.:: Search
.:: Koleksi e-Book
- Physics for scientists and engineers (6ed , Thomson, 2004)
- Fundamentals of Physics
- Fundamentals of physics 9th edition by jearl walker david halliday
- Fundamentals Of Physics 8E (Halliday) Instructors Solution Manual
- Vogels quantitative chemical analysis 5th edition
- Vogel elementary quantitative organic analysis
- Modern analytic chemistry
- Vogels text book of macro and semimicro qualitative inorganic analysis 5th ed
- anorganik_1
- A text book of inorganic chemistry by k newton friend
- Ebook inorganic chemistry pearson miessler tarr 3rd edition
- Students general organic and natural product chemistry
- Wyatt organic synthesis strategy and control
- Writing reaction mechanisms in organic chemistry elsevier
- Vogels text book of practical organic chemsitry
- Vogel arthur a text book of practical organic chemistry
- The art of problem solving in organic chemistry
- Quickstudy organic chemistry reactions
- Quickstudy organic chemistry fundamentals
- Outline of organic chemistry
- Organic chemistry 4th ed paula bruice
- Organic chemistry 2000 oxford clayden
- Organic chemistry morrison boyd
- Organic chemistry by solomon and fhryle 10th ed
- Organic chemistry by john mcmurry
- Kimia organik i jilid 1
- Keynotes in organic chemistry
- Experiments in organic chemistry by fieser 2nd ed
- Dean handbook of organic chemistry 2nd edition
- Basic principles of organic chemistry by john d roberts
- organic chemistry
- guidebook to mechanism in organic chemistry
- atkins_physical_chemistry 8e solutions manual
- biokimia_lehninger
- Vogel elementary quantitative organic analysis
- Bio Kimia Lehninger
.:: Download
- Materi PIL PSBM_SUKUNAN
- Tugas ppt KO karbohidrat
- Makalah PE Glabol Warming
- Makalah PE Biodiesel
- Makalah PE Nuklir
- Makalah PE Bioetanol
- Makalah PE Sel Surya
- Makalah PE Biomassa
- Materi Kuliah KO keynotes
- Materi kuliah KO protein 2
- Materi kuliah KO amina dan amida
- Materi Kuliah KO lipid 3
- Materi KO lipid 2
- Materi Kuliah KO clayden
- Materi Kuliah KO lipid
- Materi Kuliah DKA titrasi kompleksometri
- Materi Kuliah DKA analisa DO
- Materi kuliah KO Karbohidrat
- Materi kuliah titrasi redoks
- Materi kuliah titrasi pengendapan
- Materi kuliah Struktur padatan
- Materi kuliah Amina dan Amida
- makalah PE sel surya
- makalah PE energi
- makalah PE panas bumi
- makalah PE migas
- makalah PE batu bara
- bilangan oksidasi nitrogen
- kekuatan asam dalam medium air
- efek ion bersamaan
- stoikiometri reaksi logam dengan garam
- fotokimia reduksi ion besi(III)
- pemurnian bahan melalui rekristalisasi
- pembuatan kalium nitrat
- efek ion bersamaan
- Laporan praktikum identifikasi gugus fungsi
.:: Followers
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar