Oktober 20, 2012
pertanyaan pasca praktek prak pembuatan aspirin
5:51:00 PM
| Diposting oleh
Unknown
|
1.
Jelaskan perbedaan struktur, sifat fisika dan sifat kimia) asam asetat, asam
asetat galcial dan anhidrat asetat!
2. Apa kegunaan aspirin dalam
kehidupan sehari-hari?
jawaban;
1. Anhidrida asam asetat,
(Nama IUPAC: etanoil etanoat) dan disingkat sebagai Ac2O,
adalah salah satu anhidrida asam paling sederhana. Rumus kimianya adalah (CH3CO)2O.
Senyawa ini merupakan reagen penting dalam sintesis organik. Senyawa ini tidak
berwarna, dan berbau cuka karena reaksinya dengan kelembapan di udara membentuk
asam asetat.
Anhidrida asetat dihasilkan melalui
reaksi kondensasi asam asetat, sesuai persamaan reaksi
25% asam asetat dunia digunakan
untuk proses ini . Selain itu, anhidrida asetat juga dihasilkan melalui reaksi
asetil klorida dengan natrium asetat
H3C-C(=O)Cl + H3C-COO− Na+
→ Na+Cl− + H3C-CO-O-CO-CH3
Anhidrida asetat mengalami
hidrolisis dengan pelan pada suhu kamar, membentuk asam asetat. Ini adalah
kebalikan dari reaksi kondensasi pembentukan anhidrida asetat
(CH3CO)2O + H2O → 2CH3COOH
Selain itu, senyawa ini juga
bereaksi dengan alkohol membentuk sebuah ester dan asam asetat. Contohnya
reaksi dengan etanol membentuk etil asetat dan asam asetat.
(CH3CO)2O + CH3CH2OH
→ CH3COOCH2CH3 + CH3COOH
Anhidrida asetat merupakan senyawa
korosif, iritan, dan mudah terbakar. Untuk memadamkan api yang disebabkan
anhidrida asetat jangan menggunakan air, karena sifatnya yang reaktif terhadap
air. Karbon dioksida adalah pemadam yang disarankan
Asam asetat, asam etanoat atau asam cuka adalah senyawa kimia
asam organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan.
Asam cuka memiliki rumus empiris C2H4O2. Rumus
ini seringkali ditulis dalam bentuk CH3-COOH, CH3COOH,
atau CH3CO2H. Asam asetat murni (disebut asam asetat
glasial) adalah cairan higroskopis tak berwarna, dan memiliki titik beku
16.7°C.
Asam asetat merupakan salah satu
asam karboksilat paling sederhana, setelah asam format. Larutan asam asetat
dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya terdisosiasi sebagian
menjadi ion H+ dan CH3COO-. Asam asetat
merupakan pereaksi kimia dan bahan baku industri yang penting. Asam asetat
digunakan dalam produksi polimer seperti polietilena tereftalat, selulosa
asetat, dan polivinil asetat, maupun berbagai macam serat dan kain. Dalam industri
makanan, asam asetat digunakan sebagai pengatur keasaman. Di rumah tangga, asam
asetat encer juga sering digunakan sebagai pelunak air. Dalam setahun,
kebutuhan dunia akan asam asetat mencapai 6,5 juta ton per tahun. 1.5 juta ton
per tahun diperoleh dari hasil daur ulang, sisanya diperoleh dari industri
petrokimia maupun dari sumber hayati.
Keasaman
Atom hidrogen (H) pada gugus
karboksil (−COOH) dalam asam karboksilat seperti asam asetat dapat dilepaskan
sebagai ion H+ (proton), sehingga memberikan sifat asam. Asam asetat
adalah asam lemah monoprotik dengan nilai pKa=4.8. Basa konjugasinya
adalah asetat (CH3COO−). Sebuah larutan 1.0 M asam
asetat (kira-kira sama dengan konsentrasi pada cuka rumah) memiliki pH sekitar
2.4.
Dimer siklis
Dimer siklis dari asam asetat, garis
putus-putus melambangkan ikatan hidrogen.
Struktur kristal asam asetat
menunjukkan bahwa molekul-molekul asam asetat berpasangan membentuk dimer yang
dihubungkan oleh ikatan hidrogen. Dimer juga dapat dideteksi pada uap bersuhu
120 °C. Dimer juga terjadi pada larutan encer di dalam pelarut
tak-berikatan-hidrogen, dan kadang-kadang pada cairan asam asetat murni. Dimer
dirusak dengan adanya pelarut berikatan hidrogen (misalnya air). Entalpi
disosiasi dimer tersebut diperkirakan 65.0–66.0 kJ/mol, entropi disosiasi
sekitar 154–157 J mol–1 K–1. Sifat dimerisasi ini juga
dimiliki oleh asam karboksilat sederhana lainnya.
Sebagai Pelarut
Asam asetat cair adalah pelarut
protik hidrofilik (polar), mirip seperti air dan etanol. Asam asetat memiliki
konstanta dielektrik yang sedang yaitu 6.2, sehingga ia bisa melarutkan baik
senyawa polar seperi garam anorganik dan gula maupun senyawa non-polar seperti
minyak dan unsur-unsur seperti sulfur dan iodin. Asam asetat bercambur dengan
mudah dengan pelarut polar atau nonpolar lainnya seperti air, kloroform dan
heksana. Sifat kelarutan dan kemudahan bercampur dari asam asetat ini
membuatnya digunakan secara luas dalam industri kimia.
Reaksi-reaksi kimia
Asam asetat bersifat korosif
terhadap banyak logam seperti besi, magnesium, dan seng, membentuk gas hidrogen
dan garam-garam asetat (disebut logam asetat). Logam asetat juga dapat
diperoleh dengan reaksi asam asetat dengan suatu basa yang cocok. Contoh yang
terkenal adalah reaksi soda kue (Natrium bikarbonat) bereaksi dengan cuka.
Hapir semua garam asetat larut dengan baik dalam air. Salah satu pengecualian
adalah kromium (II) asetat. Contoh reaksi pembentukan garam asetat:
Mg(s) + 2 CH3COOH(aq) → (CH3COO)2Mg(aq)
+ H2(g)
NaHCO3(s) + CH3COOH(aq) → CH3COONa(aq)
+ CO2(g) + H2O(l)
Aluminium merupakan logam yang tahan
terhadap korosi karena dapat membentuk lapisan aluminium oksida yang melindungi
permukaannya. Karena itu, biasanya asam asetat diangkut dengan tangki-tangki
aluminium.
Dua reaksi organik tipikal dari asam
asetat
Asam asetat mengalami reaksi-reaksi
asam karboksilat, misalnya menghasilkan garam asetat bila bereaksi dengan
alkali, menghasilkan logam etanoat bila bereaksi dengan logam, dan menghasilkan
logam etanoat, air dan karbondioksida bila bereaksi dengan garam karbonat atau
bikarbonat. Reaksi organik yang paling terkenal dari asam asetat adalah
pembentukan etanol melalui reduksi, pembentukan turunan asam karboksilat
seperti asetil klorida atau anhidrida asetat melalui substitusi nukleofilik.
Anhidrida asetat dibentuk melalui kondensasi dua molekul asam asetat. Ester
dari asam asetat dapat diperoleh melalui reaksi esterifikasi Fischer, dan juga
pembentukan amida. Pada suhu 440 °C, asam asetat terurai menjadi metana
dan karbon dioksida, atau ketena dan air.
Deteksi
Asam asetat dapat dikenali dengan
baunya yang khas. Selain itu, garam-garam dari asam asetat bereaksi dengan
larutan besi(III) klorida, yang menghasilkan warna merah pekat yang hilang bila
larutan diasamkan. Garam-garam asetat bila dipanaskan dengan arsenik trioksida
(AsO3) membentuk kakodil oksida ((CH3)2As-O-As(CH3)2),
yang mudah dikenali dengan baunya yang tidak menyenangkan.
2. Penggunaan aspirin dalam
kehidupan sehari-hari
Penggunaan aspirin pada anak anak
Penggunaan aspirin, maupun obat lain
yang mengandung aspirin, sebagai obat penurun demam pada anak anak tidak
diperbolehkan karena dapat memicu timbulnya “Reye’s syndrome”.
Reye’s syndrome merupakan penyakit yang dapat menyerang siapa saja, pada usia berarapun, tetapi biasanya lebih sering dan fatal pada anak anak. Biasanya Reye’s syndrome terjadi setelah didahului adanya penyakit lain karena infeksi virus, misalnya flu dan cacar air, sehingga disebut juga “two-phase illness”.
Reye’s syndrome merupakan penyakit yang dapat menyerang siapa saja, pada usia berarapun, tetapi biasanya lebih sering dan fatal pada anak anak. Biasanya Reye’s syndrome terjadi setelah didahului adanya penyakit lain karena infeksi virus, misalnya flu dan cacar air, sehingga disebut juga “two-phase illness”.
Gejala penyakit ini cukup banyak dan
bervariasi (karena itu diistilahkan “syndrome”) antara lain: muntah berulang
ulang, badan lemas, gelisah sampai kejang kejang, juga hilangnya kesadaran.
Tubuh yang terutama terkena dampaknya adalah otak dan hati. Dapat terjadi
peningkatan tekanan intrakranial, peradangan pada otak serta penumpukan
lemak pada hati, dan pada anak anak efek kerusakan yang ditimbulkan di otak ini
bisa permanen meskipun sudah sembuh.
Penggunaan aspirin
untuk pencegahan serangan jantung atau stroke
Selain berfungsi sebagai analgesik,
aspirin juga mempunyai fungsi antiplatelet. Disini, aspirin dapat mencegah
terbentuknya bekuan darah (blood clot) dari aggregasi platelet. Blood
clot yang terbentuk beresiko menyumbat pembuluh darah, terutama pada pasien
pasien yang mengalami penyempitan pembuluh darah. Penyempitan pembuluh darah
bisa terjadi karena dinding pembuluh darah yang menebal akibat penimbunan lemak
seperti kolesterol. Penyumbatan pembuluh darah akan menyebabkan terjadinya ischemia
(kekurangan oksigen) pada organ yang terkena dampak langsung penyumbatan aliran
darah tersebut. Inilah yang menjadi pemicu terjadinya serangan jantung (heart
attack) atau stroke.
Karena fungsi antiplatetelet itulah, aspirin umum diberikan sebagai tindak pencegahan pada pasien pasien yang memiliki resiko terkena serangan jantung atau stroke ( primary prevention) maupun yang sudah pernah terkena serangan jantung atau stroke, supaya tidak terkena lagi (secondary prevention). Dosis aspirin yang diberikan untuk pencegahan jangka panjang umumnya berkisar antara 75–150 mg per hari, disini efek maksimal aspirin baru akan tercapai setelah beberapa hari. Pada kasus dimana diduga terjadi serangan jantung, dapat diberikan dosis yang lebih besar, 160-325 mg, disini efek maksimal aspirin dapat dicapai dalam 30 menit.
Karena fungsi antiplatetelet itulah, aspirin umum diberikan sebagai tindak pencegahan pada pasien pasien yang memiliki resiko terkena serangan jantung atau stroke ( primary prevention) maupun yang sudah pernah terkena serangan jantung atau stroke, supaya tidak terkena lagi (secondary prevention). Dosis aspirin yang diberikan untuk pencegahan jangka panjang umumnya berkisar antara 75–150 mg per hari, disini efek maksimal aspirin baru akan tercapai setelah beberapa hari. Pada kasus dimana diduga terjadi serangan jantung, dapat diberikan dosis yang lebih besar, 160-325 mg, disini efek maksimal aspirin dapat dicapai dalam 30 menit.
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
.:: Search
.:: Koleksi e-Book
- Physics for scientists and engineers (6ed , Thomson, 2004)
- Fundamentals of Physics
- Fundamentals of physics 9th edition by jearl walker david halliday
- Fundamentals Of Physics 8E (Halliday) Instructors Solution Manual
- Vogels quantitative chemical analysis 5th edition
- Vogel elementary quantitative organic analysis
- Modern analytic chemistry
- Vogels text book of macro and semimicro qualitative inorganic analysis 5th ed
- anorganik_1
- A text book of inorganic chemistry by k newton friend
- Ebook inorganic chemistry pearson miessler tarr 3rd edition
- Students general organic and natural product chemistry
- Wyatt organic synthesis strategy and control
- Writing reaction mechanisms in organic chemistry elsevier
- Vogels text book of practical organic chemsitry
- Vogel arthur a text book of practical organic chemistry
- The art of problem solving in organic chemistry
- Quickstudy organic chemistry reactions
- Quickstudy organic chemistry fundamentals
- Outline of organic chemistry
- Organic chemistry 4th ed paula bruice
- Organic chemistry 2000 oxford clayden
- Organic chemistry morrison boyd
- Organic chemistry by solomon and fhryle 10th ed
- Organic chemistry by john mcmurry
- Kimia organik i jilid 1
- Keynotes in organic chemistry
- Experiments in organic chemistry by fieser 2nd ed
- Dean handbook of organic chemistry 2nd edition
- Basic principles of organic chemistry by john d roberts
- organic chemistry
- guidebook to mechanism in organic chemistry
- atkins_physical_chemistry 8e solutions manual
- biokimia_lehninger
- Vogel elementary quantitative organic analysis
- Bio Kimia Lehninger
.:: Download
- Materi PIL PSBM_SUKUNAN
- Tugas ppt KO karbohidrat
- Makalah PE Glabol Warming
- Makalah PE Biodiesel
- Makalah PE Nuklir
- Makalah PE Bioetanol
- Makalah PE Sel Surya
- Makalah PE Biomassa
- Materi Kuliah KO keynotes
- Materi kuliah KO protein 2
- Materi kuliah KO amina dan amida
- Materi Kuliah KO lipid 3
- Materi KO lipid 2
- Materi Kuliah KO clayden
- Materi Kuliah KO lipid
- Materi Kuliah DKA titrasi kompleksometri
- Materi Kuliah DKA analisa DO
- Materi kuliah KO Karbohidrat
- Materi kuliah titrasi redoks
- Materi kuliah titrasi pengendapan
- Materi kuliah Struktur padatan
- Materi kuliah Amina dan Amida
- makalah PE sel surya
- makalah PE energi
- makalah PE panas bumi
- makalah PE migas
- makalah PE batu bara
- bilangan oksidasi nitrogen
- kekuatan asam dalam medium air
- efek ion bersamaan
- stoikiometri reaksi logam dengan garam
- fotokimia reduksi ion besi(III)
- pemurnian bahan melalui rekristalisasi
- pembuatan kalium nitrat
- efek ion bersamaan
- Laporan praktikum identifikasi gugus fungsi
.:: Followers
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar