Desember 22, 2012
Fotokimia reduksi ion besi (III)
2:34:00 PM
| Diposting oleh
Unknown
|
Besi
yang murni adalah logam yang berwarna putih perak yang kukuh dan liat. Ia
melebur pada 1535 oC. Jarang terdapat besi komersial yang murni,
biasanya besi mengandung sejumlah kecil karbida, silisida, dan sulfida dari
besi, serta sedikit grafit. Zat-zat pencemar ini memainkan peranan penting
dalam kekuatan struktur besi. Besi dapat dimagnetkan. Asam klorida encer atau pekat
dan asam sulfat encer melarutkan besi, pada mana dihasilkan garam-garam besi
(II) dan gas hidrogen.
Fe + 2 H+ Fe2+ + H2
Fe + 2 HCl
Fe2+ + 2 Cl- + H2
Asam sulfat pekat yang panas, menghasilkan
ion-ion besi (III) dan belerang dioksida
2Fe + 3H2SO4
+ 6H+ 2Fe3+ + 3SO2 + 6H2O
Dengan asam nitrat encer dingin, terbentuk ion
besi (II) dan amonia :
4Fe + 10H+
+ NO3- 4Fe2+ + NH4+
+ 3H2O
Asam
nitrat pekat, dingin, membuat besi menjadi pasif ; dalam keadaan ini dia tidak
bereaksi dengan asam nitrat encer dan tak pula mendesak tembaga dari larutan
air suatu garam tembaga. Asam nitrat 1 + 1 atau asam nitrat pekat yang panas
melarutkan besi dengan membentuk gas nitrogen oksida dan ion besi (III).
Fe + HNO3
+ 3H+ Fe3+ + NO + 2H2O
Besi
membentuk dua deret garam yang penting. Garam-garam besi (II) (atau fero)
diturunkan dari besi (II) oksida, FeO. Dalam larutan, garam-garam ini
mengandung kation Fe2+ dan berwarna sedikit hijau. Ion-ion gabungan
dan kompleks-kompleks sepit yang berwarna tua adalah juga umum. Ion besi (II)
dapat mudah dioksidasikan menjadi besi (III), maka merupakan zat pereduksi yang
kuat. Semakin kurang asam larutan itu, semakin nyatalah efek ini, dalam suasana
netral atau basa bahkan oksigen dari atmosfer akan mengoksidasikan ion besi
(II). Maka larutan besi (II) harus sedikit asam bila ingin disimpan untuk waktu
yang agak lama.
Garam-garam
besi (III) (atau feri) diturunkan dari besi (III), Fe2O3.
Mereka lebih stabil daripada garam besi (II). Dalam larutannya, terdapat
kation-kation Fe3+ yang berwarna kuning muda. Jika larutan
mengandung klorida, warna menjadi semakin kuat. Zat-zat pereduksi mengubah ion
besi (III) menjadi besi (II).
Reaksi-rekasi
ion besi (II). Larutan kalium heksasianoferat (II) : dalam keadaan tanpa udara
sama sekali, terbentuk endapan putih kalium besi (II) heksasianoferat :
Fe2+
+ 2K+ + [Fe(CN)6]4- K2Fe[Fe(CN)6]
Pada kondisi
atmosfer biasa, diperoleh suatu endapan biru muda. Kemudian larutan kalium
heksasianoferat (III) : diperoleh endapan biru tua. Mula-mula ion
heksasianoferat (III) mengoksidasikan besi (II) menjadi besi (III), pada mana
terbentuk heksasianoferat (II):
Fe2+ +
[Fe(CN)6]3- Fe3+
+ [Fe(CN)6]4-
Dan ion-ion ini bergabung menjadi
endapan yang disebut biru Turnbull:
4 Fe3+ +
3[Fe(CN)6]4- Fe4[Fe(CN)6]3
Perhatikan,
bahwa komposisi endapan ini adalah identik dengan biru Prusia. Dulu orang
menyangka bahwa komposisinya adalah besi (II) heksasianoferat (III), Fe3[Fe(CN)6]2,
karena itu namanya berlainan. Komposisi dan sruktur yang identik dari biru
Turnbull dan biru Prusia, baru-baru ini telah dibuktikan dengan spektroskopi
Mossabauer. Endapan ini diuraikan oleh larutan natrium atau kalium hidroksida,
pada mana besi (III) hidroksida mengendap.
Reaksi-reaksi
ion besi (III). Larutan kalium heksasianoferat (II) : endapan biru tua, besi
(III) heksasianoferat (biru Prusia) :
4 Fe3+
+ 3[Fe(CN)6]4- Fe4[Fe(CN)6]3
Endapan tak
larutan dalam asam encer, tetapi terurai dalam asam klorida pekat. Reagensia
yang sangat berlebihan melarutkannya sebagian atau seluruhnya, pada mana
diperoleh larutan yang berwarna biru tua. Natrium hidroksida mengubah endapan
menjadi merah, karena terbentuk besi (III) oksida dan ion heksasianoferat.
Fe4[Fe(CN)6]3
+ 12 OH- 4Fe(OH)3
+ 3[Fe(CN)6]4-
Asam oksalat
juga melarutakn biru Prusia, membentuk larutan biru. Proses ini pernah dipakai
untuk membuat tinta tulis berwarna biru. Jika besi (III) klorida ditambahkan
pada kalium heksasianoferat (II) yang berlebihan, terbentuk produk dengan
komposisi KFe[Fe(CN)6]. Zat ini cenderung membentuk koloid (biru
Prusia yang larut) dan tak dapat disaring. Kemudian larutan kalium
heksasianoferat (III) : dihasilkan pewarnaan coklat, oleh pembentukan kompleks
yang tak terdissosiasi, yaitu besi (III) heksasianoferat (III) :
Fe3+ +
[Fe(CN)6]3- Fe[Fe(CN)6]
Dengan
menambahkan hidrogrn peroksida atau sedikit larutan timah (II) klorida, bagian
heksasianoferat (III) dari senyawa ini direduksi, dan mengendaplah biru Prusia.
(Svehla, G. 1990. Hal : 257-262)
Pengertian
oksidasi dan reduksi disini lebih melihat dari segi transfer oksigen, hidrogen
dan elektron. Disini akan juga dijelaskan mengenai zat pengoksidasi (oksidator)
dan zat pereduksi (reduktor).
Dalam hal
transfer oksigen, Oksidasi berarti mendapat oksigen, sedang Reduksi adalah
kehilangan oksigen.
Karena reduksi
dan oksidasi
terjadi pada saat yang bersamaan, reaksi diatas disebut reaksi REDOKS.
Oksidator atau zat pengoksidasi adalah zat yang mengoksidasi zat lain. Pada
contoh reaksi diatas, besi (III) oksida merupakan oksidator. Reduktor atau zat
pereduksi adalah zat yang mereduksi zat lain. Dari reaksi di atas, yang
merupakan reduktor adalah karbon monooksida. Jadi dapat disimpulkan bahwa oksidator
adalah yang memberi oksigen kepada zat lain, reduktor adalah yang mengambil
oksigen dari zat lain.
Definisi
oksidasi dan reduksi dalam hal transfer hidrogen ini sudah lama dan kini tidak
banyak digunakan. Oksidasi berarti kehilangan hidrogen, reduksi berarti
mendapat hidrogen. Perhatikan bahwa yang terjadi adalah kebalikan dari definisi
pada transfer oksigen.
Untuk memindahkan atau mengeluarkan
hidrogen dari etanol diperlukan zat pengoksidasi (oksidator). Oksidator yang
umum digunakan adalah larutan kalium dikromat (IV) yang diasamkan dengan asam
sulfat encer. Etanal juga dapat direduksi menjadi etanol kembali dengan
menambahkan hidrogen. Reduktor yang bisa digunakan untuk reaksi reduksi ini
adalah natrium tetrahidroborat, NaBH4. Secara sederhana, reaksi
tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Zat pengoksidasi (oksidator) memberi
oksigen kepada zat lain, atau memindahkan hidrogen dari zat lain. Zat pereduksi
(reduktor) memindahkan oksigen dari zat lain, atau memberi hidrogen kepada zat
lain. Oksidasi berarti kehilangan elektron, dan reduksi berarti mendapat
elektron.
Definisi ini sangat penting untuk
diingat. Ada cara yang mudah untuk membantu anda mengingat definisi ini. Tembaga(II)oksida dan magnesium
oksida keduanya bersifat ion. Sedang dalam bentuk logamnya tidak bersifat ion.
Jika reaksi ini ditulis ulang sebagai persamaan reaksi ion, ternyata ion oksida
merupakan ion spektator (ion penonton).
Jika anda
perhatikan persamaan reaksi di atas, magnesium mereduksi iom tembaga (II)
dengan memberi elektron untuk menetralkan muatan tembaga (II). Dapat dikatakan magnesium
adalah zat pereduksi (reduktor). Sebaliknya, ion tembaga (II) memindahkan
elektron dari magnesium untuk menghasilkan ion magnesium. Jadi, ion tembaga (II)
beraksi sebagai zat pengoksidasi (oksidator).
Memang
agak membingungkan untuk mempelajari oksidasi dan reduksi dalam hal transfer
elektron, sekaligus mempelajari definisi zat pengoksidasi dan pereduksi dalam
hal transfer elektron.
Dapat disimpulkan sebagai berikut,
apa peran pengoksidasi dalam transfer electron yakni zat pengoksidasi
mengoksidasi zat lain, oksidasi berarti kehilangan elektron (OIL RIG), itu
berarti zat pengoksidasi mengambil elektron dari zat lain, jadi suatu zat
pengoksidasi harus mendapat electron.
Atau dapat
disimpulkan sebagai berikut yakni suatu zat pengoksidasi mengoksidasi zat lain,
itu berarti zat pengoksidasi harus direduksi, reduksi berarti mendapat elektron
(OIL RIG), jadi suatu zat pengoksidasi harus mendapat elektron.
(Jim Clark. 2004. www.chem-is-try.org)
Penetapan
besi dalam besi merupakan salah satu penerapan paling penting (dalam titrasi
permangana) ,biji besi yang utama adalah oksida atau oksida terhidrasi,
hematite, magnetit, gentit, limonit. Sebelum titran dengan permanganat besi
(III), reduksi ini dapat dilakukan dengan reduktor atau dengan timah (II)
klorida. Jika larutan itu mengandung asam klorida, seperti sering kali memang
demikian, reduktor dengan timah (II) klorida akan nyaman. Timah klorida itu
ditambahkan kedalam larutan sampel yang panas majunya reduksi diikuti dengan
menghilangnya warna kuning dari ion besi (III).
Sn2+
+ 2 Fe3+ Sn4+ + 2 Fe2+
Ditambahkan timah (II) klorida
sedikit setelah berlebih untuk memanfaatkan lengkapnya reduksi.Kelebihan ini
harus disingkirkan agar tidak bereaksi dengan permnganat dalam timah nanti
2 HgCl2 + Sn2+ HgCl2 + Sn4+
+ 2 Cl-
(Underwood. 1986. Hal : 296)
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
.:: Search
.:: Koleksi e-Book
- Physics for scientists and engineers (6ed , Thomson, 2004)
- Fundamentals of Physics
- Fundamentals of physics 9th edition by jearl walker david halliday
- Fundamentals Of Physics 8E (Halliday) Instructors Solution Manual
- Vogels quantitative chemical analysis 5th edition
- Vogel elementary quantitative organic analysis
- Modern analytic chemistry
- Vogels text book of macro and semimicro qualitative inorganic analysis 5th ed
- anorganik_1
- A text book of inorganic chemistry by k newton friend
- Ebook inorganic chemistry pearson miessler tarr 3rd edition
- Students general organic and natural product chemistry
- Wyatt organic synthesis strategy and control
- Writing reaction mechanisms in organic chemistry elsevier
- Vogels text book of practical organic chemsitry
- Vogel arthur a text book of practical organic chemistry
- The art of problem solving in organic chemistry
- Quickstudy organic chemistry reactions
- Quickstudy organic chemistry fundamentals
- Outline of organic chemistry
- Organic chemistry 4th ed paula bruice
- Organic chemistry 2000 oxford clayden
- Organic chemistry morrison boyd
- Organic chemistry by solomon and fhryle 10th ed
- Organic chemistry by john mcmurry
- Kimia organik i jilid 1
- Keynotes in organic chemistry
- Experiments in organic chemistry by fieser 2nd ed
- Dean handbook of organic chemistry 2nd edition
- Basic principles of organic chemistry by john d roberts
- organic chemistry
- guidebook to mechanism in organic chemistry
- atkins_physical_chemistry 8e solutions manual
- biokimia_lehninger
- Vogel elementary quantitative organic analysis
- Bio Kimia Lehninger
.:: Download
- Materi PIL PSBM_SUKUNAN
- Tugas ppt KO karbohidrat
- Makalah PE Glabol Warming
- Makalah PE Biodiesel
- Makalah PE Nuklir
- Makalah PE Bioetanol
- Makalah PE Sel Surya
- Makalah PE Biomassa
- Materi Kuliah KO keynotes
- Materi kuliah KO protein 2
- Materi kuliah KO amina dan amida
- Materi Kuliah KO lipid 3
- Materi KO lipid 2
- Materi Kuliah KO clayden
- Materi Kuliah KO lipid
- Materi Kuliah DKA titrasi kompleksometri
- Materi Kuliah DKA analisa DO
- Materi kuliah KO Karbohidrat
- Materi kuliah titrasi redoks
- Materi kuliah titrasi pengendapan
- Materi kuliah Struktur padatan
- Materi kuliah Amina dan Amida
- makalah PE sel surya
- makalah PE energi
- makalah PE panas bumi
- makalah PE migas
- makalah PE batu bara
- bilangan oksidasi nitrogen
- kekuatan asam dalam medium air
- efek ion bersamaan
- stoikiometri reaksi logam dengan garam
- fotokimia reduksi ion besi(III)
- pemurnian bahan melalui rekristalisasi
- pembuatan kalium nitrat
- efek ion bersamaan
- Laporan praktikum identifikasi gugus fungsi
.:: Followers
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar