April 22, 2013

Sejarah dan perkembangan system periodic unsur


Unsur-unsur yang terdapat di alam jumlahnya sangat banyak sekali. Masing-masing dari unsur tersebut memiliki massa dan sifat yang berbeda-beda antara satu sama lainnya. Meskipun demikian ada juga beberapa unsur yang memiliki sifat yang mirip. Dari sinilah sehingga para ilmuan mencoba untuk mengelompokkan unsur-unsur yang jumlahnya sangat banyak tersebut sehingga memudahkan
dalam mempelajari unsur-unsut tersebut. Pengelompokan unsur-unsur yang memiliki kesamaan atau pun kemiripan sifat tersebut dikenal dengan system periodic unsur. Dengan adanya pengelompokan berdasarkan sifat-sifat unsur maka untuk mempelajari sifat masing-masing unsur mejadi semakin mudah.
Sejak pertama kali di perkenalkan, system pengelompokan unsur telaj banyak mengalami kemajuan dan penyempurnaan. Dimulai dari Antoine Lavoisier, J. Newlands, D. Mendeleev, hingga Henry Moseley. Dan berikut akan sedikit kami terangkan mengenai sejarah pengelompokan unsur-unsur berdasarkan beberapa pendapat para ilmuan tersebut diatas.
1.   Pengelompokan unsur menurut Lavoisier
Dimulai pada tahun 1789, Antoine Lavoisier telah mengelompokkan 33 unsur kimia. Lavoisier telah mengelompokkan unsur-unsur kimia tersebut berdasarkan sifar kimia yang dimilikinya. Unsur-unsur kimia tersebut di atas empat kelompok besar, yaitu gas, tanah, logam dan non logam. Pengelompokan ini masih sangat bersifat umum karena ternyata di dalam kelompok unsur logam masih terdapat unsur-unsur yang  memiliki sifat-sifat yang berbeda. Unsur-unsur yang masuk kategori gas yaitu, cahaya, kalor, oksigen, azote atau nitrogen dan oksgen. Unsur unsur yang masuk dalam golongan logam yaitu, antimon, perak, arsenic, bismuth, kobalt, tembaga, timah, besi,  mangan, raksa, molybdenum, nikel, emas, platina, timbel, tungsten, dan juga tungsten. Unsur-unsur yang masuk dalam golongan nonlogam diantaranya, sulfur, fosfor, karbon, asam klorida, asam florida, dan asam borak. Adapun unsur-unsrur yang termasuk kedalam kelompok tanah adalah kapur, magnesium oksida, barium oksida, alumunium oksida, dan silicon oksida.
2.   Hokum triade dobereiner
Pada tahun 1829, J.W. Dobereiner telah mengelompokkan unsur-unsur berdasarkan kemiripan sifat-sifatnya. Unsur-unsur pembentuk garam dan massa atomnya yaitu, Cl = 35,5, Br = 80, dan I = 127. Unsur-unsur pembentuk alkali dan  massa atomnya yaitu Li = 7, Na = 23, dan K = 39.
Dari pengelompokan-pengelompokan unsur-unsur tersebut, terdapat suatu keteraturan. Setiap tida unsur yang sifatnya mirip, massa atom unsur yang kedua merupakan massa atom rata-rata dari massa atom unsur pertama dan ketiga.
Contonya nyatanya yaitu unsur-unsur yang di golongkan kedalam usur alkali yaitu Li, Na, dan K. massa atom Na sama dengan jumlah rata-rata dari unsur Li dan K.
              Na = (7 + 39)/2 = 23

0 komentar:

.:: Search

.:: Jurnal

Science Direct

.:: LibGen

http://libgen.org/scimag/

.:: Facebook

.:: Koleksi e-Book

.:: Followers

.:: Traffic

Diberdayakan oleh Blogger.