Januari 02, 2013
Analisa Kualitatif (Reaksi Identifikasi Kation)
6:59:00 AM
| Diposting oleh
Unknown
|
Kimia analisa kualitatif adalah
suatu analisa yang digunakan untuk mengidentifikasi suatu zat yang terdapat
dalam suatu campuran atau zat tunggal
dengan cara melakukan reaksi spesifik untuk memastikan kation apa yang terdapat
dalam suatu unsur, maka harus dilakukan reaksi yang spesifik, dimana reaksi
tersebut bertujuan untuk memisahkan atau menggolongkan unsur-unsur yang ada,
terutama jika zat dalam bentuk campuran.
Beberapa cara analisa sistematika
kation , antara lain metode H2S dan metode non H2S.
Pembagian kation berdasarkan golongannya, sebagai berikut :
1. Kation golongan I, disebut juga
golongan asam klorida, contohnya Pb2+, Ag+, Hg+
2. Kation golongan II, disebut juga
golongan hidrogen sulfide, contohnya Cu2+, Hg2+, Cd2+,
Bi3+, As3+, Sb3+, dan Sn2+
3. Kation golongan III, disebut juga
golongan ammonium klorida, contohnya Fe2+, Fe3+, Al3+, Cr3+, Zn2+,
Ni2+, Mn2+
4. Kation golongan IV, disebut uga
golongan ammonium karbonat, contohnya Ba2+, Ca2+,Sr2+
5. Kation golongan V, disebut juga
golongan sisa, contohnya Mg2+, K+, Na+, NH4+
Dua langkah utama dalam analisis
adalah identifikasi dan estimasi komponen-komponen suatu senyawa. Langkah
identifikasi dikenal sebagai analisis kualitatif,sedangkan langkah estimasinya
adalah langkah kuantitatif. Analisis kualitatif dapatdikatakan lebih sederhana,
sedangkan analisis kuantitatif agak lebih rumit. Analisiskualitatif bertujuan
mengidentifikasi penyusun-penyusun suatu zat, campuran-campuranzat, atau
larutan-larutan yang biasanya unsur-unsur penyusunnya bergabung antara yangsatu
dengan yang lain. Sedangkan analisis kuantitatif bertujuan untuk
menentukan banyaknya penyusun-penyusun suatu zat atau persenyawaan.
Biasanya identifikasi zat dilakukan
dengan penambahan zat lain yangsusunannya telah diketahui, sehingga terjadi
perubahan (reaksi kimia). Zat yangsusunannya telah diketahui dan yang
menyebabkan terjadinya reaksi disebut pereaksi(reagen).
Analisis kualitatif dapat dilakukan
dengan dua macam cara, yaitu reaksi keringdan reaksi basah. Cara kering
biasanya digunakan pada zat padat, sedangkan cara basahdigunakan pada zat cair
(larutan) yang kebanyakan menggunakan pelarut air. Carakering hanya menyediakan
informasi yang diperlukan dan informasi tersebut bersifat jangka pendek.
Sedangkan cara basah dapat digunakan untuk analisis makro,semimakro, dan mikro
sehingga banyak keuntungan yang didapat, misalnya reaksiterjadi dengan cepat
dan mudah dikerjakan. Perubahan yang terjadi pada cara basahadalah terjadinya
endapan, perubahan warna larutan, dan timbulnya gas.
Penambahan suatu elektrolit yang
mengandung ion sejenis ke dalam larutan jenuh suatu garam akan menurunkan
kelarutan garam tersebut karena konsentrasi ion bertambah dan
kesetimbangan bergeser ke arah pembentukan garamnya.
Untuk mempermudah dalam reaksi
identifikasi kation-anion, maka digunakanmetode analisis kualitatif
sistematik.metode ini merupakan pengklasifikasian kation-kation ke dalam 5
golongan.
Analisa kualitatif mempunyai arti
mendeteksi keberadaan suatu unsur kimia dalam cuplikan yang tidak diketahui.
Analisa kulaitatif merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk
mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya dalam larutan. Dalam metode
analisis kualitatif kita menggunakan beberapa pereaksi golongan dan pereaksi
spesifik, kedua pereaksi ini dilakukan untuk mengetahui jenis anion suatu
larutan.
Metode yang tersedia untuk
mendeteksi anion tidaklah sesistematik seperti metode untuk kation. Sampai
kini, belum pernah dikemukakan suatu skema yang benar-benar memuaskan, yang
memungkinkan pemisahan anion-anion yang umum kedalam glongan-golongan utama,
dan pemisahan berikutnya yang tanda dapat diragu-ragukan lagi dari masing-masing
golongan menjadi anggota-anggota golongan tersebut yang berdiri sendiri. Namun,
harus kita sebutkan di sini, bahwa kita memang bisa memisahkan anion-anion
kedalam golongan-golongan utama, bergantung pada kelarutan garam peraknya,
garam kalsium atau bariumnya, dan garam zinknya; Namun, ini hanya boleh
dianggap berguna untuk memberi indikasi dari keterbatasan-keterbatasan metode
ini, dan untuk memastikan hasil-hasil yang diperoleh dengan prosedur-prosedur
yang lebih sederhana.
Skema klarifikasi yang berikut
ternyata telah berjalan dengan baik dalam praktek. Skema ini bukanlah skema
yang kaku, karena beberapa anion termasuk dalam lebih dari satu sub golongan,
lagi pula, tak mempunyai dasar teoritis. Pada hakekatnya, proses-proses yang
dipakai dapat dibagi ke dalam (A) proses yang melibatkan identifikasi
produk-produk yang mudah menguap, yang diperoleh pada pengolahan dengan
asam-asam, dan (B) proses yang tergantung pada reaksi-reaksi dalam larutan.
Kelas (A) dibagi lagi kedalam sub-kelas (i) gas-gas yang dilepaskan dengan asam
klorida encer atau asam sulfat encer, dan (ii) gas atau uap dilepaskan dengan
asam sulfat pekat. Kelas (B) dibagi lagi kedalam sub-kelas (i) reaksi
pengendapan, dan (ii) oksidasi dan reduksi dalam larutan.
Kelas A, (i) Gas dilepaskan dengan
asam klorida encer atau asam sulfat encer: Karbonat, hidrogen karbonat
(bikarbonat), sulfit, tiosulfat, sulfida, nitrit, hipoklorit, sianida, dan
sianat. (ii) Gas atau uap asam dilepaskan dengan asam sulfat pekat. Ini meliputi
zat-zat dari (i) plus zat yang berikut: fluorida, heksafluorsilikat, klorida,
bromida, iodida, nitrat, klorat (Bahaya), perklorat, permanganat (Bahaya),
bromat, borat, heksasianoferat(II), heksasianoferat(III), tiosianat, format,
asetat, oksalat, tartrat, dan sitrat (Vogel, A. I., 1957).
Kelas
B, (i) Reaksi pengendapan: Sulfat, peroksodisulaft, fosfat, fosfit, hipofosfit,
arsenat, arsenit, kromat, dikromat, silikat, heksafluorosilikat, salisilat,
benzoat, dan suksinat. (ii) Oksidasi dan reduksi dalam larutan: Manganat,
permanganat, kromat, dan dikromat.
Untuk memudahkan, reaksi dari
asam-asam organik tertentu, dikelompokan bersama-sama; ini meliputi asetat,
format, oksalat, tartrat, sitrat, salisilat, benzoat, dan suksinat. Perlu
ditunjukan disini, bahwa asetat, format, salisila, benzoat dan suksinat
sendiri, membentuk suatu golongan yang lain lagi; semuanya memberi pewarnaan
atau endapan yang khas setelah ditambahkan larutan besi(III) klorida kepada
suatu larutan yang praktis netral.
(linus-seta.blogspot.com)
Dua langkah utama dalam analisis
adalah identifikasi dan estimasi komponenkomponen suatu senyawa. Langkah
identifikasi dikenal sebagai analisis kualitatif, sedangkan langkah
estimasinya adalah langkah kuantitatif. Analisis kualitatif
dapat dikatakan lebih sederhana, sedangkan analisis kuantitatif agak lebih
rumit. Analisis kualitatif bertujuan mengidentifikasi penyusun-penyusun
suatu zat, campuran-campuran zat, atau larutan-larutan yang biasanya
unsur-unsur penyusunnya bergabung antara yang satu dengan yang lain.
Sedangkan analisis kuantitatif bertujuan untuk menentukan banyaknya
penyusun-penyusun suatu zat atau persenyawaan. Biasanya identifikasi zat
dilakukan dengan penambahan zat lain yang susunannya telah diketahui,
sehingga terjadi perubahan (reaksi kimia). Zat yang susunannya telah
diketahui dan yang menyebabkan terjadinya reaksi disebut
pereaksi (reagen).
Analisis kualitatif dapat dilakukan
dengan dua macam cara, yaitu reaksi kering dan reaksi basah. Cara kering
biasanya digunakan pada zat padat, sedangkan cara basah digunakan pada zat
cair (larutan) yang kebanyakan menggunakan pelarut air. Cara kering hanya
menyediakan informasi yang diperlukan dan informasi tersebut
bersifat jangka pendek. Sedangkan cara basah dapat digunakan untuk
analisis makro,
semimakro, dan mikro sehingga
banyak keuntungan yang didapat, misalnya reaksi terjadi dengan cepat dan
mudah dikerjakan. Perubahan yang terjadi pada cara basah adalah terjadinya
endapan, perubahan warna larutan, dan timbulnya gas.
Penambahan suatu elektrolit yang
mengandung ion sejenis ke dalam larutan jenuh suatu garam akan menurunkan
kelarutan garam tersebut karena konsentrasi ion bertambah dan
kesetimbangan bergeser ke arah pembentukan garamnya. Untuk mempermudah
dalam reaksi identifikasi kation-anion, maka digunakan metode analisis
kualitatif sistematik.metode ini merupakan pengklasifikasian
kationkation ke dalam 5 golongan. Penggolongan kation-kation ini
didasarkan pada produk hasil reaksi dengan suatu reagensia. Reagen yang
umum digunakan adalah HCl, H2S, (NH4)2S, (NH4)2
CO3. Kation biasanya bereaksi dengan reagen tertentu yang
ditandai dengan terbentuknya endapan atau tdak. Jadi, bisa dikatakan bahwa
klasifikasi kation yang paling umum didasarkan atas perbedaan kelarutan
dari klorida, sulfida dan karbonat dari kation tersebut.
(himamiaumc.blogspot.com)
Analisis kualtatif mengacu pada
seperangkat prosedur laboratorium yang dapat digunakan untuk memisahkan dan
menguji adanya ion dalam larutan. Analisis ini berlaku untuk kation dan anion,
analisis ini dinamakan analisis kualitatif karena hanya menentukan jenis ion
yang ada dalam campuran. Dalam melakukan analisis kualitatif menggunakan
seperangkat prosedur yang dinamakan bagan analisis kualitatif. Pendekatan ya ng
digunakan untuk memisahkan kation ke dalam goongannya adalah melalui pengendapan.
Hasil akhir dari suatu analisa suatu sampel adalah penetapan ada atau tidakin
ya masing-masing ion dalam bagan analisis kualitatif.
Dalam analisa kualitatif cara
memisahkan ion logam tertentu harus mengikuti prosedur kerja yang khas. Zat
yang diselidiki harus disiapakan atau diubah dalam bentuk suatu larutan. Untuk
zat padat kita harus memilih zat pelarut yang cocok. Ion-ion logan pada
golongan-golongan diendapakan satu persatu, endapan dipisahkan dari larutannya
dengan cara disaring atau diputar dengan sentrifuge, endapan dicuci untuk
membebaskan dari larutan pokok atau dari filtrat dan tiap-tiap logam yang
mungkin ada harus dipisahkan. Kation-kation diklasifikasikan dalam 5 golongan
berdasarkan sifat-sifat kation itu terhadap beberapa reagensia.
Banyak reaksi-reaksi yang menghasilkan
endapan berperan penting dalam analisa kualitatif. Endapan tersebut dapat
berbentuk kristal atu koloid dan dengan warna yang berbeda-beda. Pemisahan
endapan dapat dilakukan dengan penyaringan atau pun sentrifus. Endapan tersebut
jika larutan menjadi terlalu jenuh dengan zat yang bersangkutan. Kelarutan
suatu endapan adalah sama dengan konsentrasi molar dari larutan jenuhya.
Kelarutan bergantung pada berbagai kondisi eperti tekanan, suhu, konsentrasi
bahan lain dan jenis pelarut. Perubahan kelarutan dengan perubahan tekanan
tidak mempunyai arti penting dalam analisa kualitatif, karena semua pekerjaan
dilakukan dalam wadah terbuka pada tekanan atmosfer. Kenaikan suhu umumnya
dapat memperbesar kelarutan endapan kecuali pada pada beberapa endapan, seperti
kalsium sulfat, berlaku sebaliknya. Perbedaan kelarutan karena uhu ini dapat
digunaan sebagai dasar pemisahan kation. Misalnya, pemisahan kation Ag, Hg(I),
dan Pb dapat dilakukan dengan mengendapkan ketiganya sebagai garam klorida
kemudian memisahkan Pb dari Ag dan Hg(I) dengan memberikan air panas. Kenaikan
suhu akan memperbesar kelarutan Pb sehingga endapan tersebut larut sedngkan
kedua kation lainnya tidak. Kelarutan bergantung juga pada sifat dan konsentrasi
bahan lain yang ada dalam campuran larutan itu. Bahan lain tersebut dikenal
dengan ion sekutu dan ion asing. Umumnya kelauran endapan berkurang dengan
adanya ion sekutu yang berlebih dan dalam prakteknya ini dilakukan dengan
memberikan konsentrasi pereaksi yang berlebih. Tetapi penambahan pereaksi
berlebih ini pada beberapa senyawa memberikan efek yang sebaliknya yaitu
melarutkan endapan. Hal ini terjadi karena adanya pembentukan kompleks yang
dapat larut denga ion sekutu tersebut.
Untuk analisa anion kation Al dan
Fe dipisahkan dari yang lain. Pemisahan ini menuntut pengaturan PH yang cermat,
dan diusahakan PH antara 6,0 dan 6,5. Kalau PH kurang, maka Al dan Fe sukar
atau tidak mengendap. Kalau PH terlalu tinggi mungkin akan mengendap, pemisahan
ini disebut pemisahan asetat.
Analisi kation memerl bukan
pendekatan yang ssitematis. Umumnya ini dilakukan dengan dua cara yaitu
pemisahan dan identifikasi. Pemisahan dilakukan dengan cara mengendapkan suatu
kelompok katio dari larutannya. Kelompok kation yang mengendapkan dipisahkan
dari larutan dengan cara sentrifus dan menuangkan filtratnya ke tabung uji yang
lain. Larutan yang masih berisi sebagian besar kation kemudian diendapkan
kembali membentuk kelompok kation baru. Jika dalam kelompok kation yang
terendapkan masih berisi beberapa kation maka kation-kation tersebut dipisahkan
lagi menjadi kelompok kation yang lebih kecil, demikian seterusnya sehingga
akhirnya daapt dilakukan uji spesifik untuk satu kation. Jenis dan konsentrasi
preaksi serta pengaturan pH larutan dilakukan untuk memisahkan kation menjadi
beberapa kelompok.
Untuk tujuan analisis kualitatif
sistematik kation-kation diklasifikasikan dalam lima golongan berdasarkan
sifat-sifat kation itu terhadap beberapa reagnesia. Dengan memakai apa
yangdisebut reagnesia golongan secara sistematik, dapat kita tetapkan ada
tidaknya golongan-golongan kation, dan dapat juga memisahkan golongan-golongan
ini untuk pemeriksaan lebih lanjut. Reagnesia golongan yang dapat dipakai untuk
klasifikasi kation yang palin umum adalah asam klorida, hydrogen sulfide,
ammonium sulfide dan ammonium karbonat. Klasifikasi ini didasarkan atas apakah
suatu kation bereaksi dengan reagnesia-reagnesia ini dnegan membentuk endapan
atau tidak. Jadi boleh dikatakan bahwa klasifikasi kation yang paling umum
didasarkan atas perbedaa kelarutan dari klorida, sulfide, dan karbonat dari
kation tersebut.
(kusnandini.wordpress.com)
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
.:: Search
.:: Koleksi e-Book
- Physics for scientists and engineers (6ed , Thomson, 2004)
- Fundamentals of Physics
- Fundamentals of physics 9th edition by jearl walker david halliday
- Fundamentals Of Physics 8E (Halliday) Instructors Solution Manual
- Vogels quantitative chemical analysis 5th edition
- Vogel elementary quantitative organic analysis
- Modern analytic chemistry
- Vogels text book of macro and semimicro qualitative inorganic analysis 5th ed
- anorganik_1
- A text book of inorganic chemistry by k newton friend
- Ebook inorganic chemistry pearson miessler tarr 3rd edition
- Students general organic and natural product chemistry
- Wyatt organic synthesis strategy and control
- Writing reaction mechanisms in organic chemistry elsevier
- Vogels text book of practical organic chemsitry
- Vogel arthur a text book of practical organic chemistry
- The art of problem solving in organic chemistry
- Quickstudy organic chemistry reactions
- Quickstudy organic chemistry fundamentals
- Outline of organic chemistry
- Organic chemistry 4th ed paula bruice
- Organic chemistry 2000 oxford clayden
- Organic chemistry morrison boyd
- Organic chemistry by solomon and fhryle 10th ed
- Organic chemistry by john mcmurry
- Kimia organik i jilid 1
- Keynotes in organic chemistry
- Experiments in organic chemistry by fieser 2nd ed
- Dean handbook of organic chemistry 2nd edition
- Basic principles of organic chemistry by john d roberts
- organic chemistry
- guidebook to mechanism in organic chemistry
- atkins_physical_chemistry 8e solutions manual
- biokimia_lehninger
- Vogel elementary quantitative organic analysis
- Bio Kimia Lehninger
.:: Download
- Materi PIL PSBM_SUKUNAN
- Tugas ppt KO karbohidrat
- Makalah PE Glabol Warming
- Makalah PE Biodiesel
- Makalah PE Nuklir
- Makalah PE Bioetanol
- Makalah PE Sel Surya
- Makalah PE Biomassa
- Materi Kuliah KO keynotes
- Materi kuliah KO protein 2
- Materi kuliah KO amina dan amida
- Materi Kuliah KO lipid 3
- Materi KO lipid 2
- Materi Kuliah KO clayden
- Materi Kuliah KO lipid
- Materi Kuliah DKA titrasi kompleksometri
- Materi Kuliah DKA analisa DO
- Materi kuliah KO Karbohidrat
- Materi kuliah titrasi redoks
- Materi kuliah titrasi pengendapan
- Materi kuliah Struktur padatan
- Materi kuliah Amina dan Amida
- makalah PE sel surya
- makalah PE energi
- makalah PE panas bumi
- makalah PE migas
- makalah PE batu bara
- bilangan oksidasi nitrogen
- kekuatan asam dalam medium air
- efek ion bersamaan
- stoikiometri reaksi logam dengan garam
- fotokimia reduksi ion besi(III)
- pemurnian bahan melalui rekristalisasi
- pembuatan kalium nitrat
- efek ion bersamaan
- Laporan praktikum identifikasi gugus fungsi
.:: Followers
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar